Saat Mu Feng melihat siluet cantik itu memasuki aula dengan tatapan tidak percaya, cangkir giok di tangannya jatuh ke lantai hingga hancur berkeping-keping. Sosok ramping itu telah tertanam sangat dalam di hati dan pikirannya. Bahkan meski sudah tidak melihatnya selama bertahun-tahun, ia masih mengingatnya dengan sangat jelas. Senyuman yang indah itu selalu membuat hati Mu Feng bergetar.
Dulu, demi melindungi bayinya, Mu Chen, Qing Yanjing memutuskan untuk pergi secara diam-diam. Rasa sakit yang dialami Mu Feng saat itu benar-benar tak terbayangkan.
Saat membesarkan Mu Chen selama bertahun-tahun, Mu Feng selalu menahan kesepian dan kerinduan di dalam hatinya. Ia memikirkan siluet cantik itu setiap siang dan malam, namun ia tahu bahwa mereka tidak akan bisa bersatu kembali dengan mudah. Ia tidak pernah menunjukkan emosi atau pun kerinduannya pada Mu Chen, namun hatinya selalu menantikan hari di mana mereka bisa bersatu kembali.