Ning Xi terus bernyanyi sambil melihat pada Lu Tingxiao. "Supir! Buka jendelanya! Bukan! Bukan itu! Jendela menuju surga! Buka itu …."
Lu Tingxiao mencubit pangkal hidungnya, dan menekan sebuah tombol. Mendadak, atap mobil itu turun.
Embusan angin lewat, dan Ning Xi menjadi semakin liar. "Kamulah pria terkuat. Kuda berpacu bagaikan badai, melewati sebuah lapang rumput yang luas …."
Lu Jingli berkata, "Sebuah jiwa penyanyi telah lahir. Bro Xi, apakah kamu pernah mempertimbangkan untuk menjadi penyanyi?"
Jiang Muye tidak tahan lagi. "Hei! Lebih berhati-hatilah! Bagaimana jika ada wartawan yang mengambil foto kita?!"
Ning Xi sedikit tersadar dari mabuknya. "Supir, tutup itu! Tutup itu!"
Lu Tingxiao menatap gadis itu dengan bermaksud memanjakannya. "Tidak apa-apa, tidak ada wartawan di sekitar sini."