"Oke, mengerti …."
Ning Xi menutup telepon itu dan tersenyum pahit.
Memang, dia seharusnya tidak menelepon siapa pun yang ada hubungannya dengan Lu Tingxiao. Hebat, dia berpikir dalam dirinya sendiri, sekarang dia tidak akan dapat pergi.
Seperti yang diduga oleh Qin Mufeng, Lu Tingxiao jatuh dalam tidur yang nyenyak dan tertidur dari siang sampai malam ….
Di antara waktu itu, Lu Jingli diam-diam datang mengintip beberapa kali. Setidaknya dia masih mempunyai hati nurani dan mengirimkan makanan kepada Ning Xi beberapa kali agar dia tidak mati kelaparan saat menemani si putri tidur.
Keesokan paginya, Lu Tingxiao akhirnya bangun.
Ning Xi yang tenggelam dalam pikirannya, kembali tersadar ketika dia merasa ada gerakan di belakangnya, "Kamu sudah bangun …."
Dalam keadaan yang masih mengantuk, Lu Tingxiao masih belum tersadar penuh. Ketika dia melihat gadis itu, dia bertanya dengan penasaran, "Mengapa kamu tidak pergi?"
