"Mmm … sayang …." Ning Xi mengusap matanya di ranjang ketika dia mendengar pintu terbuka.
Lu Tingxiao mengerutkan kening dan membantunya kembali ke ranjang saat dia melihat gadis itu terlihat mengantuk. "Bukankah aku menyuruhmu tidur lebih dulu? Mengapa kamu tidak tidur?"
Ning Xi tertawa dan mengalungkan lengannya di sekeliling leher pria itu. Dia menyentuhkan keningnya ke kening Lu Tingxiao. "Kamu bertarung dalam peperangan yang penuh darah di luar sana. Bagaimana aku bisa tidur!? Tentu saja, aku akan menunggumu kembali membawa kemenangan!"
Hati Lu Tingxiao meleleh dan dia pun tertawa. "Terima kasih atas kerja kerasmu!"