Chereads / Perjuangan Menembus Surga / Chapter 98 - Membuat Segalanya Sulit

Chapter 98 - Membuat Segalanya Sulit

Xiao Yan perlahan berjalan menuju tenda besar. Xiao Yu yang berada di belakangnya, memelototi punggungnya dengan marah, sambil menggertakkan giginya. Dia tidak menyangka kalau Xiao Yan akan menolak permintaannya dan mengabaikannya.

Ketika mereka semakin dekat dengan tenda hijau besar, mereka melihat ada lebih dari sepuluh orang yang berkumpul di bawahnya. Mereka terbagi menjadi lingkaran-lingkaran kecil yang berkerumun dan berbincang. Dari ekspresi santai mereka, orang mungkin akan mengatakan mereka adalah murid dari Akademi yang sama dengan Xue Ni, Akademi Jia Nan.

Di luar tenda yang teduh, lebih dari dua puluh pria dan wanita muda sedang duduk di lantai di bawah terik matahari. Meskipun panas telah membuat mereka berkeringat tanpa henti, namun ekspresi mereka tetap tampak takut. Dari pandangan pertama, tampaknya mereka adalah murid baru yang baru saja lulus ujian masuk di luar.

Beberapa kelompok perempuan yang tengah berbincang-bincang di tenda tiba-tiba mengangkat kepala mereka dan melihat Xiao Yu yang berjalan dengan teman-temannya ke arah mereka. Wajah murid-murid itu seketika tampak cerah dan mereka bergegas mendekat dengan tak henti-hentinya tertawa di sekeliling Xiao Yu.

Xiao Yan merasa kepalanya tiba-tiba pusing karena suara berisik itu, dia tidak siap menghadapi teriakan keras para gadis itu. Tatapannya menyapu para murid perempuan cantik dan muda itu. Dari ekspresi terkejut mereka, Xiao Yan bisa menyadari bahwa hubungan pertemanan Xiao Yu di dalam Akademi cukup baik.

"Aya! Tolong, kalian semua, bisakah lebih tenang?" Xiao Yu dengan tak berdaya berkata. Dia tidak tahu harus bersikap bagaimana saat ia menghadapi teman-temannya yang terus-terusan mendekatinya.

"Yu Er, aku tidak melihatmu dalam dua bulan dan sepertinya kau menjadi lebih mempesona tanpa sepengetahuanku. Jujurlah, apa kau… ah?" seorang gadis dengan wajah cantik diam-diam meletakkan tangannya di dada Xiao Yu sebelum meletakkannya di bahunya sambil dia bercanda.

Di sampingnya, Xiao Yan mendesah tak berdaya dan menatap Xiao Yu dengan tatapan aneh. Kenapa semua teman-temannya tampak sepeti lintah perempuan?

"Pergilah, kau gadis sinting. Jangan berbuat seenaknya padaku." Dengan wajah memerah, Xiao Yu mendorong gadis itu dari dadanya. Ketika dia melihat beberapa gadis lain yang mencoba mendekatinya, dia segera mengambil langkah mundur, menunjuk Xiao Yan dan teman-temannya dan buru-buru mengenalkan mereka. Untungnya, cara ini berhasil menyingkirkan niat gadis-gadis itu untuk menggodanya.

"Hehe, gadis-gadis yang sungguh cantik." Setelah tatapan mereka tertuju pada Xun Er dan Xiao Mei, kecantikan luar biasa mereka membuat murid-murid perempuan itu mendesah terkejut.

Tatapan mereka perlahan tertuju pada Xiao Yan. Sedang Xiao Ning, dia beruntung karena diabaikan oleh gadis-gadis itu karena hubungan saudara kandung yang dia miliki dengan Xiao Yu.

Meskipun Xiao Yan lebih muda dari Xiao Yu sekitar dua sampai tiga tahun, tapi setelah satu tahun berlatih keras, ukuran tubuhnya kini bisa dibandingkan dengan Xiao Yu. Wajahnya mungkin tampak sedikit muda dan lembut, tapi dia tampak dewasa dibanding umurnya. Penampilan yang mencolok ini membuat para gadis tersebut dengan tak berdaya memperhatikannya lagi.

"Hee hee, pemuda yang sungguh tampan. Yu Er, apa dia sepupumu? Sepupu sedarah? Jujurlah. Apa kau mencurinya untuk dirimu sendiri."

Terlepas dari bagaimana tenangnya Xiao Yan, setelah mendengar gadis-gadis ini bertanya secara blak-blakan di depannya langsung, dia tidak bisa menahan ujung bibirnya berkedut. Dia menatap Xiao Yu dengan semakin aneh.

Setelah mendengar gadis-gadis ini menggoda, wajah Xiao Yu tampak antara malu dan tak berdaya. Dia hendak menjelaskannya ketika sudut matanya menatap sosok laki-laki melangkah mendekat.

Ekspresi wajah Xiao Yu tampak berubah dan keningnya berkerut. Seketika, raut merah bingung muncul di wajahnya sambil dia dengan genit berkata, "Aku tidak punya hubungan darah dengannya. Sudahlah. Kenapa kau tidak berhenti mengolok-oloknya. Sejak kecil dia orang yang pemalu."

"Uh…" mendengar kata-kata ini, semua murid perempuan tercengang. Melihat Xiao Yu yang tampak bingung, seperti yang tidak pernah mereka lihat sebelumnya, mereka mulai saling bertukar pandang satu sama lain. Awalnya mereka hanya berniat bercanda; mereka tidak menyangka Xiao Yu akan benar-benar serius menanggapi dan menjelaskannya. Selain itu, nada yang dia gunakan… seperti setengah mencoba untuk berbohong.

Bahkan Xun Er dan mereka yang mengikuti Xiao Yu juga terpana dengan nada akrab yang digunakan Xiao Yu. Mereka saling bertukar pandang dan bingung. Sejak kapan hubungan antara Xiao Yu dan Xiao Yan menjadi begitu baik?

Berdiri di sisi lain, Xiao Yan menatap dingin pada akting Xiao Yu. Dia hendak membongkarnya ketika Xiao Yu mendadak merangkulkan tangannya. Salah satu lengannya merangkul tangan Xiao Yan sementara tangannya yang lain menyapu debu dari pakaian Xiao Yan.

"Ah…" melihat sikap tiba-tiba Xiao Yu, mereka yang berada di sekitarnya benar-benar merasa terkejut. Kapan mereka pernah melihat Xiao Yu memperlakukan seorang pria dengan sikap seperti ini?

"Xiao Yu, kau…. Lama tidak bertemu." Tepat ketika semua orang merasa linglung, suara laki-laki tiba-tiba berteriak.

Mendengar suara ini, semua orang memiringkan kepala mereka. Seorang pemuda dengan pakaian abu-abu tampak berdiri di belakang mereka, dan tersenyum lebar pada mereka. Pemuda itu cukup tampan, tapi senyum berseri-seri itu tampak palsu untuk Xiao Yan dan yang lain.

Ekspresi bingung di wajah Xiao Yu perlahan-lahan menghilang. Berbalik dengan tangannya masih memegang Xiao Yan, dia melirik pemuda itu dan dengan acuh tak acuh berkata, "Luo Bu, lama tidak bertemu."

"Ke ke." Menganggukkan kepalanya dan tertawa, pemuda bernama Luo Bo itu menatap asal pada lengan yang saling berangkulan. Seketika, sikap dingin dan kemarahan melintas pada tatapan yang dia tujukan untuk Xiao Yan.

"Ke ke, kau sepertinya membawa beberapa orang, bukan?" Luo Bo bertanya dengan tersenyum sambil dia melangkah mendekati mereka.

"Ya." Dengan menganggukkan kepalanya asal, Xiao Yu kembali mengenalkan Xiao Yan dan yang lain. Dia bicara dengan tersenyum, "Aku membawa mereka ke sini untuk mengikuti tes."

"Oh, saat ini?" Menganggukkan kepalanya sambil tersenyum, Luo Bo mengeluarkan bola kristal berwarna merah seukuran kepalan tangan. Dia melambaikan tangannya dan berkata dengan tersenyum, "Baru saja Guru Ruo Ling memberiku bola kristal ini untuk tes. Kenapa kita tidak membiarkan mereka mencobanya. Bola kristal pengujian yang lainnya telah dibawa ke area pengujian di gerbang depan. Jika kau tidak menggunakan milikku, kau harus menunggu selama beberapa saat."

Mendengar ini, selama beberapa saat Xiao Yu merasa ragu-ragu sebelum kemudian menganggukkan kepalanya. Dia memiringkan kepalanya dan menjelaskan dengan lembut pada Xiao Yan, "Pemeriksaan bola kristal ini sangat sederhana. Selama kekuatanmu telah mencapai Dou Qi dari Duan 8, bola kristal ini akan menyala. Saat itu terjadi, itu artinya kau lulus tes awal."

"Biarkan aku pergi." Xiao Yan memberikan tatapan menegur dan memerintahkan dengan acuh tak acuh.

"Uh." Xiao Yu tersenyum menganggukkan kepalanya dan dengan patuh melepaskan tangannya. Melihat sikap patuhnya, cengkeraman Luo Bo pada bola kristal itu mengencang.

"Xun Er, kenapa kalian tidak mencobanya lebih dulu." Sambil menggosok pergelangan tangannya yang memerah karena cengkeraman Xiao Yu, Xiao Yan berkata pada Xun Er dengan tersenyum.

Mengangguk sambil tersenyum, Xun Er, Xiao Mei dan Xiao Ning melangkah maju. Seketika setelah telapak tangan mereka menyentuk bola kristal itu, bola kristal tersebut menyala dan mereka melangkah mundur.

Melihat mereka bertiga berhasil, Xiao Yan juga melangkah maju dan dengan asal menyentuh bola kristal itu, lalu mendapatkan hasil yang sama.

"Percayalah jika mereka tidak memiliki kemampuan untuk lolos tes, aku tidak akan bertindak sendiri dan membawa mereka ke sini." Melihat keberhasilan empat orang itu, Xiao Yu berkata dengan acuh tak acuh.

"Ke ke. Bukan berarti aku tidak mempercayaimu tapi ini adalah peraturan." Melemparkan senyum minta maaf pada Xiao Yu, Luo Bu menyimpan bola kristal itu. Jarinya menunjuk ke arah orang-orang di luar, yang sedang duduk di bawah paparan matahari. Sambil menatap Xiao Yan dan teman-temannya, dia berkata dengan tersenyum, "Selamat telah lulus tes pertama. Sekarang, silahkan duduk di luar selama setengah jam."

"Luo Bu, apa artinya ini?" Mendengar kata-kata Luo Bu, Xiao Yu mengerutkan kening dan bertanya dengan dingin.

"Xiao Yu, kau juga murid di sini. Kau pasti tahu itu adalah aturan selama perekrutan. Ke ke, murid-murid baru sekarang ini semakin impulsif. Mengurangi semangat mereka selama perekrutan akan menguntungkan kehidupan masa depan mereka saat tinggal di dalam Akademi." Luo Bo menjelaskan dengan tersenyum.

"Hmph. Luo Bu, aku tidak tertarik pada apapun yang kau katakan tentang murid baru tapi kau tidak seharusnya memberlakukan aturan-aturan buruk itu pada orang yang telah aku bawa." Kata Xiao Yu dengan naga dingin.

"Ini adalah peraturan."

Ujung bibir Luo Bu berkedut. Xiao Yu yang secara terang-terangan menegurnya tanpa mempertimbangkan reputasinya, telah menambah kemarahan dan rasa getir dalam dirinya.

"Luo Bu, kau harus berhenti membuat masalah. Kau tahu betul bahwa aturan ini tidak harus dilakukan jadi kenapa kau ingin membuat keributan besar mengenai hal ini?" gadis-gadis di sekitarnya mengerutkan kening karena mereka tidak tahan bagaimana Luo Bu mencoba membuat keributan besar atas hal yang tidak perlu.

"Ke ke. Maafkan aku. Mereka telah lulus tes di bawah pengawasanku. Berdasarkan aturan, saat ini, aku bertanggung jawab atas mereka." Luo Bo tersenyum berseri-seri. Melihat Xiao Yu marah, dia tiba-tiba mengubah kata-katanya, "Baiklah. Karena kau, tidak perlu mereka semua yang harus keluar. Jadi kenapa kita tidak membiarkan seseorang saja sebagai perwakilan? Uh… biar kulihat. Kita harus membiarkan… pemuda ini sebagai perwakilan. Ke ke, dia adalah lelaki, jadi seharusnya dia tidak perlu khawatir akan semakin hitam di bawah paparan matahari." Setelah perlahan-lahan menggerakkan jarinya ke beberapa orang murid baru, dia kemudian tersenyum dan berhenti di depan Xiao Yan.

Xiao Yan membelalakkan matanya dan menatap acuh pemuda di depannya yang penuh senyum.

"Minggir. Xiao Yan juga tidak akan pergi. Aku akan mencari Guru Ruo Ling sendiri untuk membicarakan hal ini. Kau tidak perlu berada di sini untuk memberi perintah!" dengan langkah kakinya yang panjang dan ramping, Xiao Yu berdiri di depan Xiao Yan dan berkata dengan dingin.

"Oh ah, Luo Bu Da-ge, sepertinya kau mendapat masalah." Tepat ketika mereka merasa tertarik, beberapa orang pria muncul dari bayang-bayang tenda.

TL: Da-ge - berarti kakak laki-laki

"Ini tidak lain karena murid baru ini tidak mau duduk di bawah sinar matahari." Luo Bo melindungi bola kristalnya sambil dia berkata.

"Heh, sudah lama sejak aku melihat ada seorang murid baru yang sombong. Luo Bu Da-ge, apa kau butuh bantuan kami?" mendengar ini, seorang pemuda dengan satu bintang emas di dadanya diam-diam tersenyum pada Luo Bu. Senyumnya penuh dengan maksud menjilat.

Tersenyum dan menganggukkan kepalanya, Luo Bu menatap Xiao Yu yang tampak murung dan merenung. Tiba-tiba, ia tersenyum dan berkata, "Kenapa tidak begini saja. Tidak masalah tidak pergi keluar, tapi ada banyak murid baru yang tengah melihat. Jika hanya beberapa murid yang dibebaskan dari aturan duduk di bawah sinar matahari, maka yang lain tidak akan senang."

Saat ia berbicara, Luo Bu menepuk pundak pemuda di sampingnya dan tersenyum pada Xiao Yan. "Karena kau tidak ingin keluar, kenapa kau tidak berlatih dengan Ge La di sini. Tentu saja, kau tidak harus mengalahkannya. Kau hanya perlu bertahan selama dua puluh putaran di bawah dia."

Mendengar ini, gadis-gadis di sebelah Xiao Yu seketika memarahi Luo Bu. Setelah melihat keadaan ini, mereka akhirnya mengerti kalau orang ini sebenarnya cemburu pada Xiao Yan dan mencoba menyalahgunakan kekuasaannya untuk menghukum Xiao Yan atas dendam pribadinya.

Dibandingkan dengan teriakan marah orang-orang di sekelilingnya, Xiao Yu justru tiba-tiba terdiam. Sambil memiringkan kepalanya dan melihat Xiao Yan, dia jelas-jelas mengetahui jika kekuatan Xiao Yan saat ini tidak lebih lemah dari kekuatannya. Jadi berurusan dengan Dou Zhe bintang satu bukanlah sesuatu yang sulit.

Dengan mengabaikan tatapan Xiao Yu, Xiao Yan menatap acuh tak acuh pada Luo Bu yang tengah tersenyum. Mata hitamnya terlihat dingin. Awalnya, dia tidak ingin berbuat usil tapi orang ini memaksanya.

"Heh heh, ayolah. Bocah kecil, biarkan aku mengajarimu bagaimana cara menghormati seniormu. Kalau tidak, saat kau menderita di Akademi suatu saat nanti, kau akan menyalahkan kami." Pemuda bernama Ge La ini melangkah maju dan tersenyum pada Xiao Yan dengan niat buruk.

Perlahan mengeluarkan napasnya, Xiao Yan hanya mengangkat bahu di depan tatapan semua orang. Dia maju dua langkah. Saat dia berada di samping Xiao Yu, dia tiba-tiba mengulurkan lengannya dan meraih pinggang ramping Xiao Yu yang lembut dan menariknya ke dalam pelukannya.

Menghadapi serangan mendadak dari Xiao Yan, Xiao Yu tertegun sejenak sebelum kemudian seluruh wajahnya terasa terbakar. Dengan mempertimbangkan keberadaan Luo Bu di dekatnya, dia hanya bisa menahan pergulatannya dalam hati dan menggertakkan giginya sambil dia berulang kali mengutuk orang ini yang terang-terangan mengambil keuntungan darinya.

Sikap Xiao Yan membuat semua gadis di sekitar mereka benar-benar tertegun. Hal ini juga membuat wajah Luo Bu semakin muram. Dia memiringkan kepalanya dan berkata dingin pada Ge La, "Lebih kejamlah saat kau menyerang."

Mendengar ini, Ge La tersenyum sinis dan mengangguk,

Di dekatnya, Xun Er dan dua orang lainnya hanya bisa pasrah menggelengkan kepala pada sikap mereka.

"Ini menarik." Xiao Yan berbisik dingin sementara tangannya membelai pinggang Xiao Yu lebih dari dua kali, dan terlihat enggan melepaskannya.

Setelah mengatakan itu, Xiao Yan melepaskan tangannya tanpa melirik lagi wajah Xiao Yu yang memerah. Dia meregangkan lehernya sambil ujung bibirnya tersenyum dan perlahan-lahan berjalan menuju Ge La yang menatapnya dengan sinis.