Chereads / Perjuangan Menembus Surga / Chapter 76 - Kerjasama

Chapter 76 - Kerjasama

Di dalam aula yang hening, semua orang menatap panas botol giok kecil di atas meja yang jumlahnya lebih dari seribu. Hampir tak ada seorang pun yang pernah melihat ramuan dalam jumlah banyak secara langsung.

Sambil lidah merah mudanya menjilati bibir merahnya, Xiao Yu sama bingungnya saat melihat ramuan yang begitu banyak. Sesaat kemudian, dia kembali tersadar dan dengan mata yang berkilat, ia mengalihkan pandangannya menatap sosok berjubah hitam itu.

Gadis berpakaian hijau yang duduk di dekat jendela itu pun mengarahkan lirikan mata teduhnya yang indah ke arah meja yang penuh dengan botol giok kecil dengan pandangan heran. Tatapan matanya kembali menyapu sosok berjubah hitam tersebut. Namun karena tidak dapat menemukan sesuatu yang mencurigakan, dia kembali menatap buku lusuh di tangannya.

Dalam aula yang benar-benar sepi, pria berjubah hitam itu berdehem pelan, membuat orang di sampingnya: Xiao Zhan, kembali tersadar.

"Eh…" Xiao Zhan tersipu sambil tertawa malu. Saat ia kembali melihat Alchemist berjubah hitam itu, rasa hormat dalam tatapannya telah bertambah. Tidak semua Alchemist akan dengan mudah mau mengeluarkan lebih dari seribu botol obat penyembuhan sekaligus.

"Tuan, Anda pasti mengetahui situasi Klan Xiao saat ini, kami membutuhkan obat penyembuhan untuk mengembalikan popularitas kami yang hilang. Bagi Klan Xiao, tindakan Anda benar-benar sangat membantu ketika kami sangat membutuhkannya." Xiao Zhan berterima kasih. Sambil bergumam pelan pada dirinya sendiri, selama beberapa saat Xiao Zhan merasa ragu-ragu sebelum akhirnya dia kembali berbicara: "Bagaimana kalau begini, Klan Xiao kami akan bertanggung jawab untuk menjual obat penyembuhan ini. Kemudian untuk labanya, Tuan akan mendapat 90% sedangkan 10% sisanya untuk kami. Meskipun saya merasa kurang ajar melakukan hal ini, bagaimanapun, kami tetap butuh uang untuk melakukannya. Tuan, bagaimana pendapatmu mengenai ini?"

Setelah selesai mengutarakan pendapatnya, Xiao Zhan merasa gugup menatap pria berjubah hitam di depannya, takut jika sosok tersebut merasa tidak puas dengan usulnya. Saat ini Klan Xiao hanya bisa bergantung pada Alchemist misterius ini.

"Haha." Alchemist berjubah hitam itu tertawa kemudian menggelengkan kepalanya.

Melihat hal ini, ekspresi wajah Xiao Zhan perlahan berubah. Tepat ketika dia baru saja merasa seperti kehilangan 10% sisa keuntungannya, suara tua itu menyela membuatnya benar-benar kebingungan.

"Ketua Klan Xiao terlalu sopan, meskipun ramuan ini dikembangkan olehku, menjualnya bukanlah hal yang mudah. Bagaimana aku bisa mengambil keuntungan seperti itu darimu… mari kita bagi secara rata, 50-50, haha."

Mendengar kata-kata pria berjubah hitam ini, Tiga Tetua dan semua anggota Klan yang awalnya cemas, spontan membuka mulut mereka terperangah. Cukup lama sebelum mereka tanpa sadar menyentuh telinga, ragu-ragu kata-kata itu serius atau tidak. 50-50? Ini… Tuan ini, tidakkah dia terlalu perhatian pada Klan Xiao? Mengingat situasi saat ini, bahkan jika dia ingin 100% dari semua keuntungan itu, tak seorang pun di Klan Xiao akan berani menolak.

"Pai daging telah jatuh dari langit…" ungkapan ini bergema di hati semua orang sambil mereka saling menatap satu sama lain.

Setelah beberapa saat kemudian, Xiao Zhan perlahan kembali sadar. Dia menghela napas dalam-dalam kemudian tertawa pahit, berkata: "Tuan, perkataan Anda telah membuat kami kewalahan, kami benar-benar berterima kasih atas bantuan Anda di waktu yang sangat tepat; tapi bagaimana mungkin kami bisa mengambil keuntungan sebanyak itu dari Anda?"

Seolah-olah hal itu tidak terlalu penting, pria berjubah hitam itu melambaikan tangannya dan tertawa puas: "Laba kecil ini tidak begitu menarik untukku; jika bukan karena khawatir kau tidak akan bisa beristirahat dengan tenang, sebenarnya aku bahkan terlalu malas mengambil keuntungan 50% itu."

Mendengar penjelasan sombong seperti ini, Xiao Zhan hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil tersenyum pahit.

"Aku akan meninggalkan ramuan ini untuk kau jual. Jika nanti aku ada waktu, aku akan datang dan melihatnya." Pria berjubah hitam itu berdiri dan tersenyum sambil berkata: "Aku masih ada urusan lain, jadi aku harus segera pergi. Ketua Klan Xiao tidak perlu mengantarku pergi; jadi lebih baik kau pergilah mengatur rencana untuk menjualnya, haha." Sambil mengucapkan kata berpamitan, dia berjalan keluar dari lorong diiringi tatapan semua orang.

Sebelum benar-benar keluar ruangan, langkah Alchemist berjubah hitam itu tiba-tiba berhenti. Sambil tertawa samar, ia berkata: "Sebelum aku pergi, aku akan mengatakan beberapa kata lagi. Xiao Yan benar-benar hebat. Haha, selamat tinggal."

Mendengar pernyataan ini, Xiao Zhan mengusap kepalanya. Dia hendak berkata sesuatu tapi orang berjubah hitam itu sudah melenggang keluar aula, perlahan menghilang dari sudut pandangnya.

Melihat sosok pria berjubah hitam itu menghilang, setelah beberapa saat Xiao Zhan mendesah kecil sambil tertawa pahit, berkata: "Tampaknya hubungan antara Yan Er dan Tuan ini cukup istimewa. Jika tidak, bagaimana orang yang bahkan tidak akrab dengan kita ini mau membantu kita seperti ini?"

Tiga tetua itu saling memandang kemudian mendesah dan mengangguk. Dari cara Alchemist tua itu mengungkapkan pujian mengenai Xiao Yan, ia tampaknya menyayangi Xiao Yan dan bantuannya pada Klan Xiao pasti ada hubungannya dengan Xiao Yan.

Di dalam aula, semua anggota Klan Xiao yang usianya seumuran dengan Xiao Yan, yang telah mendengar kata-kata orang berjubah hitam itu, memperlihatkan wajah penuh iri.

Gadis berpakaian hijau di dekat jendela itu pun sedikit memiringkan kepala, pandangannya tertuju keluar melewati jendela saat sosok itu berputar di tikungan. Alisnya sedikit mengerut, dengan ekspresi ragu tampak melintas di wajahnya yang halus.

...

Di luar Klan Xiao, pria berjubah hitam itu terus melangkah perlahan hingga ia mencapai area yang tidak terlalu ramai. Baru kemudian terdengar suara seorang pemuda menggerutu pelan dari dalam jubah hitam: "Guru, apakah kau tidak memiliki sesuatu yang lebih baik untuk dilakukan selain berkata mengenai aku pada tiap kalimat. Jika mereka mencari tahu mengenai ini, aku tidak bisa menjamin jika aku tidak akan mengungkapmu."

"Hehe, aku hanya mengungkapkan perasaanku. Jika bukan karena Xiao Zhan memperlakukanmu dengan baik sejak kau masih kecil, di mana aku bisa menemukan murid yang baik? Oleh karena itu sudah sepantasnya aku berterima kasih padanya." Suara tua itu bercanda dan tertawa: "Jika aku hanya memberi obat pada mereka, ayahmu pasti akan menganggap jika aku memiliki motif tersembunyi."

Tak berdaya menggelengkan kepalanya, Xiao Yan memandang sekeliling sebelum bertanya: "Sekarang ke mana kita akan pergi?"

"Kita pergi ke Rumah Lelang jadi kita bisa memberikan Serbuk Pengumpul Qi pada mereka; aku tidak suka berhutang pada mereka, itu adalah sesuatu yang paling aku benci… Lagipula, kau telah membakar semua bahan yang kau punya untuk praktek, jadi sekarang saatnya membeli beberapa bahan obat lagi." Yao Lao bergumam sambil tersenyum.

Xiao Yan pun mengangguk mengakui ucapan gurunya. Dengan beberapa harapan, ia tersenyum manis dan bertanya: "Guru, bisakah aku saat ini dianggap sebagai Alchemist tingkat pertama?"

"Tch, kau pikir hanya karena selama beberapa hari ini bisa membuat ramuan obat kemudian kau sudah menjadi seorang Alchemist? Obat Penyembuhan adalah jenis ramuan yang paling sederhana, tidak ada yang bisa dibanggakan dari membuat ramuan semacam ini." Yao Lao mengejek, seperti menyiram Xiao Yan secara kejam dengan air dingin.

Memutar matanya, Xiao Yan sedikit murung: "Lalu kapan aku bisa benar-benar dianggap sebagai Alchemist tingkat pertama?"

"Dalam dunia Alchemy, persyaratan minimum untuk Alchemist tingkat pertama adalah mampu menghasilkan obat jenis pil, bukan jenis sederhana di mana yang kau lakukan hanya mencampur biji menjadi pasta."

"Tampaknya langkah yang harus aku tempuh masih cukup jauh." Mendengar syarat ini, Xiao Yan menggelengkan kepala tak berdaya dan melangkah ke depan, menuju Rumah Lelang di tengah kota.