Di langit biru di atas pegunungan yang luas, cahaya energi yang agak keruh melesat ke dalam awan dan tidak menghilang untuk waktu yang agak lama.
Yao Lao perlahan berdiri dari tanah. Ia melirik pilar cahaya raksasa dan sedikit mengerutkan dahinya. Dengan isyarat tangannya yang menjulur, pilar cahaya itu seketika bergetar. Akhirnya, seutas cahaya biru bergegas melesat turun, sebelum mengambang di atas tangannya.
Cahaya biru itu berangsur - angsur berkurang. Seketika, hal itu menunjukkan tubuh aslinya. Ternyata, itu adalah sebuah pil obat berwarna biru langit, yang seukuran mata seekor naga. Permukaan dari pil obat ini sangat bundar dan halus, tepat seperti permukaan lautan. Garis - garis biru yang samar - samar berdiam di pil itu seperti ombak - ombak, tampak sangat misterius.