Seluruh stadion terdiam karena pil obat merah tua yang terbaring dengan diam di tangan pemuda berjubah hitam itu. Beberapa saat kemudian, keheningan di tempat itu, akhirnya terpecahkan oleh sebuah suara marah. Dapat dilihat, Han Xian dengan cepat berjalan ke arah Xiao Yan. Matanya yang memerah tampak seperti penjudi yang telah kalah hingga bangkrut, "Tidak mungkin, ini jelas kecurangan. Orang ini pasti telah menggunakan kesempatan dari kabut putih tadi untuk curang!"
Ketika mereka mendengar auman marah Han Xian setelah kekalahannya, tidak hanya kebanyakan orang di stadion memberengut, perasaan tidak senang juga dengan cepat melintas di wajah Tetua Hao. Xiao Yan telah melakukan proses pengolahan tepat di hadapannya. Jika ada yang berkata, bahwa Xiao Yan telah curang, tidakkah itu berarti orang itu sedang menghinanya, mengatakan bahwa mata tuanya itu rabun.