Sekelompok besar manusia dan kuda berdesing lewat pada jalan itu, menyepak debu kuning yang menutupi jalan. Tawa dan umpatan terdengar berulang kali di sepanjang jalan.
Di belakang mereka, ada beberapa orang yang mendorong kereta kuda yang membawa jubah. Mereka tidak memakai baju yang sama, seperti yang dipakai para tentara bayaran di depan mereka. Ini karena mereka hanyalah pembantu yang bertanggung jawab untuk mencuci baju, menyiapkan makanan, dan membangun tenda untuk Perusahaan Tentara Bayaran. Di antara kelompok para pembantu yang wajahnya tertutup debu ini, seorang yang mendorong sebuah kereta dan memakai topi compang-camping di kepalanya mendadak mendongak. Selain mata hitamnya yang jelas terlihat, bagian lain dari wajahnya yang tertutup debu benar-benar tersembunyi di bawah tanah kuning. Sekilas, ia tidak tampak berbeda dari para pembantu dengan wajah kaku di sebelahnya.