Matahari bersinar terik hingga membuat permukaan tanah menjadi retak. Ketika kaki menginjak tanah, rasa panas akan tiba-tiba bergegas menyerang, membuat pejalan meneteskan keringat sambil mengutuk cuaca yang begitu mengerikan.
Di jalan yang berwarna kuning yang lebar, seorang anak muda berpakaian sederhana tampak berkeringat deras saat dia berjalan dengan susah payah. Setiap langkah yang dibuat oleh pemuda itu membuat tanah rusak, seolah-olah yang menginjak tanah bukanlah kaki melainkan benda yang beratnya satu ton, dengan memercikkan awan debu kuning.
Jika ada orang yang melihat lebih dekat, dia akan terkejut melihat anak itu membawa pedang hitam yang besar di punggungnya. Sebenarnya dibanding disebut sebagai pedang lebar yang tanpa tepi atau ujung tajam, mungkin lebih cocok disebut logam raksasa. Bagian atas pedang itu, seolah-olah telah terpotong setengahnya oleh pisau, membuatnya terlihat seperti cermin horisontal yang halus.