Malam ini sebelumnya adalah malam yang damai. Jeritan kesedihan dari orang-orang klan Holmer yang dibantai jadi semakin menggetarkan di telinga. Suara itu telah melintas sangat jauh. Bahkan Jenne dan Keane, yang berada di dalam istana, bisa mendengarnya.
"Apa itu?"
Keane berlari dengan masih memakai pakaian tidurnya, sementara Jenne keluar dengan rambutnya yang masih belum di sisir. Kedua bersaudara itu dengan penuh rasa ingin tahu berjalan menuju arah gerbang istana. Sedangkan pelayan tua yang sangat berhati-hati, Lambert, dia sudah sampai ke gerbang istana.
"Atas perintah Madame, tidak ada yang diizinkan untuk meninggalkan istana pada malam hari."
Dua penjaga istana berdiri di pintu gerbang membentuk sebuah penghalang dengan tombak mereka, yang melarang masuk, saat mereka berbicara dengan dingin kepada Lambert.
"Apa yang sedang terjadi? Kalian berdua, minggir!" Keane membentak mereka.