Chereads / Cincin Naga / Chapter 88 - Pencairan

Chapter 88 - Pencairan

Reynolds, George, dan Yale menatap patung dengan tampang bodoh. Mereka kagum dengan patung batu ini, dan di mata mereka, lima sosok manusia di patung seakan-akan memiliki jiwa.

Sosok di kiri, pembawaannya lembut, penuh kasih sayang, dan membuat orang yang melihatnya merasa iba.

Sosok kedua pembawaannya manis, menggugah hati orang-orang yang melihatnya ingin memuja.

Sosok ketiga terlihat seperti seorang perempuan asli yang wajahnya memerah akibat malu.

….

Ke semua lima sosok di patung ini membawa aura unik masing-masing.

Linley menatap patung tersebut, saat ini, dia merasa seperti melihat sebuah fantasi. Kelima sosok itu merupakan sosok yang muncul di mimpinya. Namunrkriegfrrgf htfdmf d htdfgcxvvcffd ykf sekarang, dia telah bangun.

"Linley." Deohring Cowart mendekatinya. Jubah putih bulannya masih bersih tak bernoda, tanpa sedikit debu pun.

Linley memandang Doehring Cowart.

Sebuah pandangan penuh kekaguman muncul di wajah Doehring Cowart. "Dari segi teknik pahat batu, kau telah mencapai tingkat master. Dan patung yang kau baru saja buat, layak menjadi sebuah simbol sejati dari patung Straight Chisel School. Setelah mengalami kejadian ini, aku yakin pemahamanmu tentang memahat menjadi lebih dalam.

Linley mengangguk kecil.

Hanya setelah menyelesaikan patung ini, Linley baru menyadari kenapa setiap master sculptor hanya memiliki satu hasil karya yang dielu-elukan dan diwariskan dari jaman ke jaman. Ini bukan karena mereka tidak memiliki kemampuan yang cukup, tetapi karena patung 'tingkat dewa' tidak akan muncul dari sembarang tempat dan tidak dapat dipaksakan.

Sebagai contoh, Linley baru saja menyelesaikan patungnya, 'Awakening from the Dream'. Namun, jika kau memintanya untuk membuat hal yang serupa sekali lagi, jawabannya adalah tidak mungkin.

Sebuah patung 'tingkat dewa' akan terlahir ke dunia, hanya dengan melalui kombinasi unik antara kemampuan yang sempurna, inspirasi yang menakjubkan, dan emois yang muncul secara tiba-tiba.

Linley telah menyelesaikan patungnya, 'Awakening from the Dream'. Namun, siapa yang mengira berapa lama waktu yang dia butuhkan untuk menghasilkan karya setingkat ini?

Akan tetapi….

Melalui sepuluh hari, memahat tanpa henti, jiwa Linley telah merasa serasi dengan sensai sempurna menjadi satu dengan alam semesta. Ditambah lagi, kemampuannya memahat meningkat tajam. Apabila Linley memahat lagi sekarang, walaupun tidak mungkin menghasilkan karya setingkat 'Awakening from the Dream', paling tidak hasil patungnya akan lebih baik dibandingkan dengan hasil patung sebelumnya yang berharga masing-masing 5000 koin emas.

"Linley, dapatkah kau merasakan perubahan energi spiritual pada dirimu?"Doehring Cowart mengeluarkan senyum bahagia.

Linley terkejut.

Energi spiritual?

Patung ini memaksanya untuk menguaras energi spiritual jauh lebih banyak dari yang biasanya ia keluarkan, tapi sekarang, dia merasakan bahwa energi spiritualnya lebih kuat jika dibandingkan dengan sebelumnya. Apabila sepuluh hari lalu, energi spiritual Linley sama seperti sebuah pohon kecil, maka sekarang bisa dibandingkan dengan pohon yang telah berkembang.

"Bagaimana bisa meningkatnya sejauh ini?" Linley terkagum-kagum.

Doehring Cowart tertawa penuh bahagia. Kumis putihnya terbang kesana-kemari. Dia berkata, "Sepuluh kali lipat! Energi spiritualmu meningkat sepuluh kali lipat! Dalam waktu sepuluh hari, energi spiritualmu mendapat banyak dorongan, sehingga meningkat hingga sepuluh kali lipat! Dalam waktu pendek ini, kau mendapat keuntungan yang setara dengan latihan selama berpuluh-puluh tahun. Energi spiritualmu melompat jauh melewati Tingkat keenam dan telah mencapai Mage tingkat ketujuh dalam sekali jalan."

Linley pun merasa tidak percaya dengan semua ini.

Energi spiritualnya meningkat terlalu tinggi! Sepuluh kali lipat!

"Efeknya cukup bagus, kan? Hrmph, efektivitas dari Straight Chisel School kepunyaan Doehring Cowart tak terukur dan tak terbantahkan. Walaupu begitu… aku benar-benar iri kepadamu. "Doehring Cowart menyeringai ketika melihat Linley." Linley, kau seharusnya tahu bahwa ketika memasuki tahap emosi mutlak, dimana jiwamu benar-benar menyatu dengan alam adalah kejadian yang benar-benar langka dan sangat susah dicapai."

Linley mengangguk setuju.

Jika masuk ke tahap seperti itu sangat mudah, mungkin sebuah patung 'tingkat dewa' menjadi barang murahan.

"Dalam 1300 tahun sepanjang hidupku, aku hanya bisa melakukannya tiga kali, dan selama itu, aku telah menyelesaikan tiga patung yang paling aku banggakan." Sebuah tatapan penuh kebanggaan terlihat di wajah Doehring Cowart. "Namun, tiap patung yang aku buat, masing-masing membutuhkan waktu dua, tiga, dan empat hari berturut-turut. Totalnya, aku hanya menghabiskan waktu sembilan hari dalam tahap itu, yang mana kurang sehari dari apa yang kau alami."

Baru ketika mendengar perkataan Doehring Cowart, Linley akhirnya sadar bahwa ia telah menghabiskan waktu sepuluh hari, sepuluh malam dalam memahat batu raksasa itu.

"Tahap yang kau alami ini merupakan cara tercepat yang digunakan oleh anggota Straight Chisel School untuk meningkatkan kekuatan spiritual mereka. Cara ini biasanya akan membuatmu berkembang seribu kali lipat lebih cepat daripada orang biasa! Cara inilah yang mejadi impian kita. Semakin lama kau berada dalam tahap ini, semakin baik, dan semakin besar batu yang kau pahat, semakin besar keuntungan yang kau dapatkan."

Linley menyetujui perkataan Doehring Cowart dalam hatinya.

'Awakening from the Dream' adalah hasil karya seni raksasa, meliputi lima sosok yang benar-benar berbeda. Inilah jenis patung yang sangat jarang terlihat.

Doehring Cowart mendesah panjang. "Namun, ketika jiwamu bergerak menghasilkan patung sejenis ini, kau benar-benar kehilangan kendali sama sekali."

Linley paham.

Hanya dengan membayangkan bentuk batu raksasa itu dengan garis dan pola di atasnya, di tambah dengan kondisinya yang gelisah, pikirannya secara alami memanggil keluar imajinasi kelima sosok tersebut. Ada semacam energi dan rangsangan yang membuatnya melupakan segalanya termasuk dirinya sendiri. Hingga yang tersisa hanyalah memahat patung!

Semua energinya, semua emosinya, tercurahkan menjadi sebuah patung.

Ketika masuk ke tahap ini, dia tidak mengeluarkan energi berlebihan untuk memikirkan hal lain, semacam, 'aku ingin membuat patung yang sangat besar'. Dia tidak bisa membagi perhatiannya sama sekali. Jika dia membagi perhatiannya, maka dia akan menghancurkan tahap yang sedang ia jalani.

"Linley, biarkan aku mengajukan satu pertanyaan. Apa nama dari patung ini?" Doehring Cowart bertanya.

"Awakening from the Dream." Linley menjawab.

Doehring Cowart bergumam sebentar, lalu mengangguk kecil. "Bagus, nama yang bagus."

Badai yang jarang terlihat akhirnya usai. Dunia telah terselimuti oleh warna putih, dan seantero pegunungan ditutupi lapisan salju tebal, setinggi satu lutut. Badai salju semacam ini sangat jarang terlihat. Setelah salju turun, temperatur menjadi semakin dingin.

Yale, George, dan Reynols mendirikan sebuah tenda untuk menghalau suhu beku. Yale telah memerintahkan beberapa pelayannya untuk mengantarkan makan secara teratur, dan mereka menunggu di sini, mengawasi Linley.

Saat ini, Yale dan dua lainnya menatap patung Linley tanpa bisa mengucap sepatah katapun.

"Bos Yale, saudara ketiga berhasil menyelesaikan patungnya. Kenapa dia masih berdiri di sana?" Reynolds menjadi sedikit khawatir. Dia tidak tahu kalau saat itu Linley mengobrol dengan Doehring Cowart secara mental, dan tentu saja tidak satupun dari mereka yang dapat melihat bentuk roh dari Doehring Cowart.

Yale sedikit menggelengkan kepalanya. "Aku pun tak tahu kenapa. Namun patung ini buatan saudara ketiga dapat dipastikan setara dengan patung Grandmaster dari Proulx."

Paling tidak di mata Yale, patung Linley sangat brillian, dapat menggemparkan dunia, dan dapat menggugah jiwa orang-orang yang melihatnya.

"Bos Yale, saudara kedua, saudara keempat."

Suara Linley tiba-tiba terdengar, menyebabkan Yale, George, dan Reynolds terkejut. Reynolds cepat-cepat menyahut," Linley, akhirnya kau bicara juga! Sudah sebelas hari berlalu, sebelas hari penuh! Kau tidak mau makan atau minum apapun selama sebelas hari!"

Linley pertamanya hanya diam berdiri di depat sebuah batu selama sehari penuh, dan kemudian menghabiskan waktu sepuluh hari untuk memahat. Inilah faktanya, sebelas hari!

Bagi orang biasa, apabila dia tidak makan atau minum apapun selama sebelas hari maka dia pasti sudah mati sekarang. Bahkan untuk seorang Mage Tingkat 4 atau 5, tubuhnya akan menjadi sangat lemah setelah tidak makan atau minum selama itu. Namun sekarang, Linley hanya merasa sedikit haus dan dia merasa cukup nyaman.

Karena setelah memasuki tahap spesial itu, ketika bersatu dengan alam semesta, esensi elemen bumi dan angin terus menerus memasuki tubuhnya, memberinya nutrisi dan menggantikan energinya yang hilang, di sisi lain menguatkan tubuh Linley di saat yang sama.

"Sebelas hari, eh? Ya, aku merasa sedikit lapar." Linley tertawa.

"Lapar?"

George adalah orang pertama yang terburu-buru masuk ke tenda terdekat, dimana dia membawa keluar dua wadah berlapis bulu hewan. Fungsi bulu hewan itu untuk mengkontrol suhu. Dia menarik bulu hewan dan mengeluarkan dua kotak logam. Di dalam dua kotak logam itu berisi makanan lengkap.

"Tunggu, kita tidak bisa makan tanpa anggur untuk diminum, kan?" Yale tertawa keras.

Melihat satu dari saudaranya mengambil makanan, lainnya menyiapkan nasi, dan yang ketiga menuang anggur, Linley merasa perasaan hangat yang tak bisa diungkapkan.

Mereka telah menemaninya selama 11 hari. Bagaimana bisa Linley tidak terharu?

Namun Linley menyembunyikan perasaannya di lubuk hati terdalam.

"Bos, saudara kedua, saudara keempat. Kita akan selalu menjadi saudara selamanya." Linley berkata penuh keteguhan hati.

"Saudara ketiga, ayo cepat, makan!" kata George.

"Baiklah!"

Di puncak pegunungan berlapis salju di belakang Ernst Institute, Linley dan ketiga saudaranya mulai makan dan minum, suara tawa penuh kegembiraan terus berlanjut. Di sebelah mereka, si Shadowmouse, Bebe, juga mulai makan minum dengan senangnya.

Setelah makan.

"Bos Yale, tolong simpankan patung ini untukku." Linley berdiri, menebar pandangan ke salju putih di sekelilingnya. "Ketika aku berumur 15 tahun, aku pergi berlatih ke Mountain Range of Magical Beast. Secara logika, di bulan Juli dan Agustus di usiaku yang menginjak 1keenam tahun, aku seharusnya telah pergi berlatih kembali. Namun karena Alice, aku tidak pergi. Sekarang, aku telah menetapkan pikiran untuk pergi berlatih.

George, Yale, dan Reynolds terkejut.

"Saudara ketiga, kau akan pergi ke Mountain Range of Magical Beasts?" Yale mulai panik, begitu juga Reynolds dan George.

Bagi mereka, Linley telah mengalami kemalangan besar, dan telah memahat selama sebelas hari tanpa makan dan minum. Hanya ketika perasaanya mulai membaik, dia justru pergi ke Mountain Range of Magical Beasts, satu dari tiga tempat paling berbahaya di seluruh benua Yulan? Bagaimana mereka tidak khawatir?

Linley tertawa. "Baiklah, jangan khawatir. Pikiranku sudah jernih sekarang. Jika benar rasa sakit ini masih ada, maka aku pasti sudah menghancurkan patung 'Awakening from the Dream' itu sekarang.

Ketika dia berbicara, Linley menengok melirik patungnya, 'Awakening from the Dream'.

Menatap patung ini, Linley merasa ia sedang menatap hari-hari yang telah berlalu. Linley merasa tenang dan damai di dalam hatinya.

"Patung ini bukan apa-apa, tidak lebih dari sebuah kenangan, tidak lebih dari satu kisah dari hidupku. Karena Alice, aku telah menurunkan intensitas latihanku. Aku tidak dapat membuang waktu lagi." Linley menunjukkan senyum kepada ketiga saudaranya, lalu meraih ranselnya."Aku akan pergi sekarang. Aku tidak akan kembali ke institute.

"Bos, saudara kedua, saudara keempat."

"Aku merasa bersyukur kepada kalian bertiga. Aku, Linley, merasa sangat beruntung memiliki saudara baik seperti kalian."

Setelah mengatakan beberapa kata perpisahan, Linley mengangkat ranselnya dan Bebe, kemudian mulai berjalan ke timur, jauh menuju ke gunung.

Yale, Reynolds, dan George menyaksikan punggung Linley menjauh, semakin menjauh, hingga menghilang di bentangan putih salju.

….

Di Mountain Range of Magical Beasts

Pepohonan tinggi nan agung. Rotan dan tanaman rambat yang lebat. Rumput liar dan semak belukar. Dedaunan kering. Keseluruhan dari Mountain Range of Magical Beasts terlihat sangat kuno, sangat alami. Linley sedang dalam posisi meditasi, menyerap esensi elemen bumi dan angin dari alam dan mengubahnya menjadi mageforce.

Energi spiritual Linley telah mencapai Mage Tingkat ketujuh, tetapi mageforce nya masih sekelas Mage Tingkat keenam.

Linley telah berada di Mountain Range of Magical Beasts sebulan penuh.

Dalam waktu sebulan, Linley terkadang membunuh beberapa magical beasts, terkadang menganalisis Magic elemen angin Tingkat ketujuh, Soaring Technique. Hingga akhir waktu, dia menghabiskan waktu dengan meditasi untuk mengumpulkan mageforce.

Ernst Institute tidak mengajarkan atau melatih siapapun Magic Tingkat ketujuh. Namun, karena Soaring Technique secara prinsip identik dengan Floating Technique, menurut buku teori Magic yang Linley temukan di perpustakaan, Linley terus menerus menguji Soaring Technique dengan berbagai cara.

Setelah sebulan penuh penelitian dan pengujian, Linley dapat dengan mudah terbang di angkasa.

Walaupun Linley tidak tahu kalau perapalan mantra yang ia pikirkan selama ini ternyata identik dengan yang digunakan oleh orang-orang di seluruh dunia, Linley merasa cukup puas dengan kecepatan terbangnya.

Ada jurang pemisah besar antara Tingkat keenam dan Tingkat ketujuh, tapi bagian terbesarnya adalah peningkatan energi spiritual. Setelah Linley berhasil meningkatkan energi spiritualnya, yang perlu ia lakukan adalah mengabiskan waktu untuk mengolah mageforce lebih banyak.

Karena afinitas elemen Linley luar biasa, kecepatan pengolahan mageforce miliknya juga terbilang sangat cepat.

Si Shadowmouse, Bebe, berjalan dengan hati-hati di area sekitar Linley, menjaganya ketika Linley berada di posisi meditasi, mengumpulkan mageforce.

Di dalam dantian tubuh Linley.

Semburat esensi elemen berwarna tanah dan esensi elemen berwarna giok kebiruan telah mencapai kepadatan yang mencengangkan, tapi untuk sekarang, esensi elemen ini masih berbentuk gas di dantian tengahnya. Namun, ketika kepadatan berbentuk partikel semakin besar, maka kepadatan berbentuk gas telah mencapai titik kritis.

Setetes cairan berwarna tanah dan setetes cairan berwarna giok kebiruan mendadak berpadu di dalam dantian tengah.

Dan kemudian, lebih banyak dan lebih banyak lagi tetesan cairan mulai berbentuk, satu tetes berubah menjadi sepuluh, sepuluh tetes berubah menjadi seratus, dan seribu….

Perbedaan paling besar antara Mage Tingkat keenam dan Tingkat ketujuh adalah ini perubahan bentuk mageforce dari gas menjadi bentuk cair.