Jika seseorang ingin berlatih menggunakan 'Secret Dragonblood Manual', dia harus membangkitkan Dragonblood dalam pembuluh darahnya. Namun hanya ada dua cara untuk membangkitkannya. Yang pertama adalah dengan mencapai tingkat minimum tertentu dari kepadatan darah Dragonblood. Cara yang kedua adalah meminum darah segar dari naga yang masih hidup.
Namun meminum darah dari naga yang masih hidup sangat berbahaya.
Darah naga, meskipun hanya dengan mengoleskannya ke tubuh, akan tetap menimbulkan rasa sakit yang amat sangat, apalagi jika diminum. Namun, hasilnya akan sepadan. Blueheart Grass, jika digabungkan dengan darah naga, akan menghasilkan ramuan mujarab. Namun Blueheart Grass ini sungguh langka. Linley pernah bertanya berapa harganya.
Setangkai Blueheart Grass bernilai puluhan ribu koin emas. Meski begitu, rumput ini adalah barang langka yang mana seseorang belum tentu bisa memilikinya meskipun dia memiliki uang. Doehring Cowart pernah berkata, "Darah naga hidup sangatlah kuat. Biasanya, setangkai Blueheart Grass tidak akan cukup jika kau mau meminum darah naga hidup dalam jumlah banyak. Kau butuh jauh lebih banyak Blueheart Grass."
Setangkai Blueheart Grass saja sudah semahal itu. Bagaimana bisa Linley mampu membelinya? Koin emas sejumlah 70.000 yang didapatnya selama sebulan lebih ini mungkin hanya cukup untuk membeli satu petak.
"Blueheart Grass, Blueheart Grass! Para Dewa sedang berbaik hati padaku." Linley merasakan kegembiraan yang tak terkira.
Seketika Linley melompat turun dengan penuh tenaga. Dia turun beberapa puluh meter sebelum akhirnya mendarat di tebing di sisi lainnya. Lalu, dia pun mulai merapal mantra. Dalam sekejap, tubuh Linley diliputi elemental essence angin. Udara pun mulai berhembus di sekitarnya.
Magic elemen angin tingkat lima – Floating Technique.
Pada level ini, Linley hanya bisa membuat dirinya melayang, bukan terbang. Melayang artinya dia bisa naik dan turun secara vertikal. Linley melangkah ke depan, dia berdiri di udara lalu perlahan mulai melayang turun, sedikit demi sedikit masuk ke jurang yang dalam dan berkabut. Bebe berdiri di bahu Linley selagi mereka turun. Dia merasa iri. Meskipun Bebe cukup kuat, dia tidak bisa terbang. Dia bukan jenis magical beast yang bisa terbang. Dia hanya bisa terbang jika sudah mencapai Saint-level.
Jurang ini dupenuhi dengan kabut putih yang bergulung-gulung. Semakin dalam Linley masuk, semakin jauh jarak antara dinding-dinding jurang tersebut. Dalam waktu singkat, Linley mendarat di dekat Blueheart Grass.
"Warna Blueheart Grass memang hijau gelap, namun dia memancarkan cahaya kebiruan. Bluehart Grass ini dingin bila disentuh. Jika daunnya dirobek, maka dia akan mengeluarkan cairan berwarna hijau gelap yang juga terasa sangat dingin bila diminum." Linley masih mengingat jelas penjelasan tentang Blueheart Grass yang didapatkannya di perpustakaan Enrst Institute.
Linley memandang Blueheart Grass yang tumbuh di tebing, bergemerisik pelan karena tertiup angin. Linley menarik napas dalam, lalu mencabut Blueheart Grass.
"Dingin sekali." Sewaktu menyentuh Blueheart Grass, dia merasa seperti menyentuh sebongkah es. Cepat-cepat diletakkannya Blueheart Grass itu di dalam tasnya, lalu dia melihat ke sekeliling. "Aku ingin tahu apakah ada Blueheart Grass lagi yang tumbuh di sini!"
Jika setangkai Blueheart Grass sudah tumbuh di suatu tempat, maka tempat itu pasti akan ditumbuhi lagi oleh Blueheart Grass lainnya.
Dengan Floating Technique, Linley terus turun melewati gulungan kabut. Di saat yang sama, Linley tetap waspada meskipun kabut itu membuat pandangannya kabur. Dia bisa melihat ada tumbuhan jalar yang jumlahnya tak terkira yang merambat di tebing-tebing.
"Banyak sekali!"
Semakin jauh Linley masuk, semakin Linley menyadari betapa luasnya tempat ini. Di sebelah atas tepian jurang, mungkin jarak antara kedua dindingnya hanya beberapa ratus meter. Namun sekarang Linley yakin jaraknya pasti paling tidak beberapa ribu meter. Dia terus melayang mendekati dinding. Dengan pengelihatannya, kecepatan melayangnya, serta sudutnya terhadap dinding itu, dia bisa memperikirakan jaraknya.
"Roar…"
"Grrr…"
Segala macam raungan beberapa kali terdengar dari bawah. Dari suaranya, setidaknya ada lebih dari seratus magical beast di bawah sana. Linley merasa jantungnya bergetar. "Magical beast. Ada banyak magical beast di bawah!" Hanya dengan mendengar suaranya saja Linley sudah tahu.
Linley menjejakkan kaki ke tebing sambil berpegang erat pada tanaman rambat. Dia terus masuk perlahan dengan hati-hati.
"Boss, aku bisa merasakan bahaya besar di bawah." Bebe tiba-tiba berbicara pada Linley melalui hubugan batin mereka.
Linley juga merasa dadanya sesak. Semakin jauh dia turun, suara raungan magical beast itu semakin jelas terdengar. Suara itu terdengar kuat. Pastilah itu suara magical beast bertubuh besar. Umumnya, magical beast berukuran tubuh besar tidaklah lemah. Magical beast yang kuat memang belum tentu yang berukuran besar. Namun magical beast yang besar sudah tentu kuat.
"Blueheart Grass!"
Linley tiba-tiba melihat tepat jauh di bawahnya ada satu petak lagi Blueheart Grass. Blueheart Grass itu dikelilingi tanaman rambat dan semak hijau. Karena Linley bukanlah orang yang penakut, maka dia langsung melayang turun sambil berpegangan pada tanaman rotan rambat.
Namun saat itu Linley tidak memperhatikan sama sekali…
Ada seekor ular piton hijau raksasa yang sedang bergelung di tengah semak hijau yang mengelilingi Blueheart Grass. Panjangnya setidaknya 20 meter. Dia juga cukup besar, dibutuhkan dua lengan lelaki dewasa untuk bisa memeluknya. Piton raksasa itu warnanya betul-betul hijau. Dia bergelung seperti tanaman rambat, tertutup kabut, sehingga Linley tidak melihatnya sama sekali.
Linley turun dan semakin dekat dengan Blueheart Grass.
"Boss, hati-hati! Itu piton yang berbahaya!" Tiba-tiba Bebe berkata dengan panik kepada Linley melalui hubungan batin mereka.
"Piton?" Linley terkejut.
Semua magical beast jenis python merupakan hewan yang luar biasa kuat. Bahkan yang paling lemah sekalipun, Trihorn Python, adalah tingkat enam. Linley segera memeriksa sekelilingnya dengan teliti. Saat ini Linley berjarak kurang lebih seratus meter dari si python raksasa. Setelah mencari dengan saksama, dia pun akhirnya melihat di mana python itu berada.
"Whoah." Linle menarik napas dalam.
Jantung Linley gemetar melihat python sepanjang 30 meter dengan besar tubuh seperti ukuran tong air. "Green Tattooed Python. Magical beast tingkat 7 – Green Tattooed Python." Tiba-tiba segala informasi tentang python jenis ini bermunculan di kepalanya.
Saat itu pulalah Linley menyadari mengapa di jurang ini ada banyak sekali kabut.
"Mist Technique, ini hanyalah Magic elemen air tingkat 1. Seekor Green Tattooed Python, magical beast tingkat 7, bisa menghasilkan kabut putih di sekelilingnya dalam jumlah yang sangat banyak, hampir tidak terbatas. Melihat banyaknya kabut di jurang ini, pasti ada lebih dari satu Green Tattooed Python di sini."
Linley akhirnya menyadari hal ini.
Jurang ini memiliki kedalaman dan lebar sekitar 10 kilometer. Jurang selebar itu seluruhnya tertutup kabut putih. Bayangkan saja berapa banyak Python di sini. Green Tattooed Python yang bersembunyi di balik tanaman rambat itu bergerak. Kepalanya yang sangat besar itu mengarah pada Linley. Kedua matanya yang dingin menatapnya dengan tatapan mematikan.
"Grrrr…."
Suara gemuruh yang mengerikan keluar dari perut si Green Tattooed Pyhton. Di saat yang sama, dia melesat maju dengan kecepatan tinggi.
"Rawr!""Hiss!""Grrr!" Tiba-tiba dari seluruh jurang terdengar suara-suara bermacam hewan. Di saat yang sama, terdengar suara gerakan yang keras dan nyaring. Linley melihat ke bawah dan mendapati ada lebih dari 10 hewan besar yang bergerak ke arahnya. Dan. Linley pun mengerti, kesepuluh hewan ini hanyalah sebagian kecil dari jumlah hewan di jurang ini.
"Lari!"
Dihadapkan pada serangan Green Tattooed Python, Linley segera melayang naik dengan kecepatan maksimum. Dia berhasil membuat tekanan melayangnya lebih besar dari berat tubuhnya dengan mengendalikan daya angin. Hasilnya, Linley melesat naik dengan kecepatan mengagumkan. Selagi terbang ke atas, Linley bisa melihat Green Tattooed Python yang sangat besar itu melata di sepanjang dinding tebing, mengejarnya. Matanya yang dingin menatap pada Linley, menandakan ancaman kematian. Ular itu mendesis tanpa henti.
"Screeech!""Screech!"
Suara burung yang nyaring membelah udara. Dari bawah, muncullah selusin burung raksasa yang tiba-tiba ikut bergerak mengejar Linley.
"Dragonhawk! Itu Dragonhawk!" Wajah Linley seketika memucat seputih kertas.