Setelah arak itu memasuki cangkir, aroma harum menyebar ke seluruh ruang utama. Bahkan Penatua Rong, yang tidak menyukai minum arak, tidak bisa menahan untuk tidak menelan ludahnya.
Penatua Rong tidak menahan dirinya dan langsung menenggak arak itu. Pada saat arak itu memasuki perutnya, Penatua Rong merasakan sensasi dingin di perutnya, seolah-olah ada jejak energi spiritual yang perlahan mengambang.
Belum lama ini, Penatua Rong sudah di ambang menerobos, tetapi pada akhirnya dia tidak bisa menembus hambatan itu! Namun pada saat ini, dia jelas-jelas merasakan bahwa arak yang ia minum berubah menjadi jejak energi spiritual dan terus-menerus menyeruduk melawan hambatan itu.
Di bawah serangan ini, hambatan di tubuh Penatua Rong akhirnya melonggar dan dengan bunyi ledakan, energi spiritual itu telah meledak terbuka sementara badai energi spiritual melayang di atas kepalanya.
Apakah Penatua Rong menerobos …. tiba-tiba?