Tidak lama kemudian, seorang pemuda yang tampan dengan perlahan berjalan masuk ke arah ruang utama.
Sisa-sisa terakhir matahari terbenam menyinari pria itu, merentangkan bayangannya. Mungkin karena mendengar berita menyedihkan dari Keluarga Tian, ekspresi wajahnya lebih gelap dari biasanya, dan pembuluh darahnya menutupi matanya yang hitam.
Sampai Tian Yu melihat kakek tua di dalam ruangan utama ekspresinya barulah sedikit mereda. Bibir tipisnya sedikit terbuka saat dia perlahan berkata, "Kakek, kau adalah satu-satunya keluarga yang aku punya …. "
Bum!
Seolah-olah petir menyambar di hari yang cerah, kakek tua itu langsung tertegun. Butuh beberapa saat sebelum dia pulih pada kesadarannya dan bertanya, ekspresinya pucat pasi, "Kau berkata bahwa ibumu …. "
"Ibu meninggal. Seluruh Keluarga Tian dibinasakan!"