Di belakang gunung
Di dalam rumah yang datar dan pendek ini, seorang gadis berpakaian putih tanpa terburu-buru menggantungkan pakaiannya dan berjalan menuju sisi bak mandi yang hangat. Gadis itu dengan hati hati menuangkan cairan medis dari botol keramik dari tangannya ke dalam air rendaman. Dia tidak perlahan memasuki bak mandinya sampai ketika air mandinya berubah menjadi putih susu.
Ketika gadis itu melangkah masuk ke dalam bak mandi, dia merasakan gelombang energi spiritual memasuki dirinya, membuatnya, merasa segar dan memperindah suasana hatinya.
"Xiao Mo, aku akan memulai mengolah sekarang. Bantu aku menjaga sekeliling. Jika ada seseorang datang, beritahukan aku segera."
"Iya, Tuan Putri," Xiao Mo dengan antusias berjanji. Walaupun Xiao Mo hanya bisa berada di dalam Dunia Kode Dewa, tidak ada seorang makhluk hidup yang bernafas bisa menyembunyikan kehadirannya dari Xiao Mo.
"Lapor Tuan Putri, saya mendeteksi adanya kehadiran dari tiga orang di belakang gunung ini. Salah satunya adalah Paman Keduamu, yang lain adalah Yun Xiao, dan yang terakhir saya tidak tahu! Namun, orang tersebut bersama Yun Xiao dan juga tidak menyimpan maksud jahat."
Yun Xiao.?
Yun Luofeng terhenti sejenak. "Karena mereka tidak ada niat buruk, kau tidak perlu memikirkan mereka."
…
Di atas gunung, rumput liar yang tumbuh menjulang.
Yun Xiao memperhatikan pria berjubah abu berlutut dihadapannya, nada suaranya sangat dingin, "Bukankah pernah saya katakan kalau tidak ada seorangpun yang bisa masuk ke Kediaman Yun tanpa seizin saya! Apa kamu lupa?"
Dengan mengatakan ini, aura dominasi bersinar dari tubuh Yun Xiao. Jika Yun Luofeng disana sekarang, dia akan menemukan kalau hewan spiritual yang tinggal di gunung belakang Kediaman Yun tidak akan berani untuk bergerak dan dengan takut meringkuk ke tanah.
Lin Qiong ingin menangis tetapi tidak ada air mata. Dia hanya datang untuk melaporkan sebuah perihal. Siapa yang tahu kalau Lin Qiong akan menjadi korban dari tekanan kejam pria mengerikan ini?
Itu benar! Mengerikan!
Di hati para bawahannya, pria di hadapannya tepatnya adalah iblis yang menakuti orang. Siapa saja yang menyinggung pria itu akan mempunyai nasib yang sudah pasti lebih buruk dari kematian!
"Tuan, ini seperti ini, "Lin Qiong menelan ludahnya, dengan gemetar menjawab, "Baru baru ini, ada seorang gadis pintar yang muncul di benua ini, dan gadis itu mengagumi Tuan Putri. Kemudian, gadis ini menyebarkan bahwa tidak ada seorang pun di dunia yang lebih cocok dengan panggilan "Tuan Putri" dibanding gadis itu, dan dia juga berkata dia ingin menaklukan Tuan Putri Yun Luofeng. Bawahan ini datang untuk bertanya ke Tuan, apa yang harus kita lakukan untuk perihal ini?"
"Bunuh dia."
Dua kata, sederhana dan mudah untuk dimengerti, tetapi itu juga memperlihatkan tingkat kekejaman pria itu.
"Hah?"
Lin Qiong membeku sejenak. Meskipun mengetahui sejauh apa kekejian dan kekejaman tuannya, Lin Qiong tidak berpikir dia akan membuatnya membunuh gadis itu.
Seolah Yun Xiao tidak puas dengan satu kata yang diucapkan Lin Qiong, mata dingin Yun Xiao terfokus kepada Lin Qiong. Hanya dengan satu pandangan ini saja bisa membuat Lin Qiong menggigil dari kepala hingga jari kaki dan cepat-cepat menundukan kepalanya.
"Bawahan ini mematuhi"
Yun Xiao sepertinya berpikir sesuatu, dengan tanpa sadar dia menatap ke rumah satu lantai yang tidak jauh dari dia itu.
"Juga, kirim seseorang untuk menyelidiki dendam antara Kediaman Perdana Menteri Mu dan Marga Yun dan kabari aku tanpa mengurangi satu katapun!"
"Iya," Lin Qiong menjawab sambil menangkupkan satu kepalan di tangan yang satunya.
Lin Qiong benar-benar tidak mengerti, kenapa atasan seperti Tuan melarikan diri ke kerajaan yang sangat kecil seperti Long Yuan untuk menjadi pengawal dari putri jenderal? Bahkan jika itu pun Kaisar, Tuan tetap masih harus bersujud beberapa kali setiap dia melihatnya.
Sudah pasti, bahkan jika Lin Qiong diberikan 100 nyali, dia tetap tidak akan berani untuk bertanya pertanyaan ini. Jika tidak Lin Qiong tidak akan selamat!
Yun Luofeng, sekarang sedang mengolah di dalam rumah, sewajarnya tidak sadar tentang apa yang terjadi diluar. Yun Luofeng juga tidak sadar tentang keributan yang dia telah ciptakan di Paviliun Medis terakhir kali dia meninggalkan beberapa coretan di solusi di Paviliun Medis.
"Bodoh, kumpulan orang idiot!"
Di dalam Paviliun Medis bagian belakang aula, Penatua Rong memiliki lapisan kemarahan di wajahnya, sangat menakutkan bagi orang-orang yang berdiri di hadapannya sehingga mereka tidak berani mengambil nafas panjang.