Untuk seorang sampah seperti dia, jangankan menikahi Ling Yao sebagai istri, dia bahkan tidak mempunyai hak untuk menatap Ling Yao ….
Di dalam Kediaman Xiao, Ling Yao melihat dari kejauhan seorang pria yang tidak berperasaan berdiri di dekat pohon. Walaupun bertahun-tahun telah berlalu, Ling Yao tidak bisa menahan tetapi merasa heran saat dia melihat penampilan pria itu.
Tuhan memang adil terhadap semua orang. Setelah memberinya tubuh yang sampah, Tuhan juga memberinya penampilan yang sangat tampan. Wajahnya seperti sebuah mahakarya dari para dewa, diukir hingga sangat sempurna! Di tengah-tengah angin dingin, jubah hitamnya berkibar di angin, seseorang bisa dengan samar melihat sosok yang menawan di balik pakaiannya.
Ling Yao dengan kuat menelan seteguk air liur. Betapa bagusnya jika pria ini bukanlah seorang sampah? Maka Ling Yao sudah pasti akan menikah dengannya ….
