Wajah pelayan istana itu penuh dengan air mata dan kesedihan.
"Apa maksudmu? Mengapa Ayah Kaisar ingin mengurungmu?" Jinyang bingung dan tidak mengerti pelayan istana itu.
"Yang Mulia Tuan Putri, Yang Mulia Permaisuri sudah meninggal."
Bum!
Kata-kata pelayan istana itu seperti petir yang berkelip di langit yang cerah dan menyambar kepala Jinyang, menyebabkan Jinyang gemetar. Jinyang bersandar pada dinding di dekatnya, nyaris tidak bisa berdiri.
"Omong kosong apa yang kau bicarakan? Ibu Kerajaan diculik oleh Aliansi Kebebasan, mengapa kau berkata dia sudah mati?"
Tidak mungkin! Ibu Kerajaan tidak mungkin mati! Ayah Kaisar tidak mungkin berbohong pada Jinyang!