"Berpikir untuk pergi?" Melihat pemimpin itu hendak pergi, bibir Yun Luofeng melengkung samar-samar. "Apakah tempatku adalah suatu tempat yang kau bisa datang dan pergi sesuka hatimu?"
Bum!
Sebuah aura yang kuat menekan, menyebabkan pemimpin itu bergetar dan langsung jatuh ke lantai. Keringat membasahi seluruh tubuhnya dan wajahnya pucat pasi. "Apa yang kau inginkan?"
"Berlututlah dan akui kesalahanmu!"
"Seorang prajurit bisa dibunuh namun tidak dipermalukan!" Pemimpin itu tidak ingin tunduk dan wajahnya berubah menjadi merah karena kemarahan.
"Begitukan? Aku akan mengakhiri hidupmu kalau begitu." Yun Luofeng dengan cepat menghunuskan pedang panjangnya. Dengan gerakan yang luwes pedang itu menyerang ke arah kepala pemimpin itu.
Pemimpin itu kencing di celana karena ketakutan dan buru-buru bersujud. "Pahlawan, aku tahu kesalahanku. Mohon lepaskan aku."