"Aku, Yun Xiao, hanya akan merasakan kelembutan terhadap satu wanita, tetapi sayangnya, wanita itu bukanlah dirimu—"
Sikap dingin pria itu sudah sangat melukai wanita berjubah merah itu, membuat wajahnya langsung berubah pucat pasi. Tiba-tiba, wanita itu cemburu dengan wanita yang Kaisar Hantu bicarakan.
Sebenarnya wanita itu sehebat apa hingga dapat membuat pria ini meletakkan dia di hatinya?
"Aku benar-benar ingin bertemu dengan wanita itu agar aku mengerti bagaimana aku kalah." Sebuah senyum masam melengkung di wajahnya yang memukau saat kepahitan di hatinya sudah lama menyebar, sementara kesakitan dan penderitaan bisa terlihat di matanya. "Jika tebakanku tidak salah, apakah wanita itu adalah seorang sampah yang terkenal tidak berguna di Kerajaan Long Yuan, Yun Luofeng?"
Setelah nama Yun Luofeng disebut, wanita ini bisa merasa dengan jelas bahwa aura pria ini semakin menakutkan. Aura pria ini mirip seperti pedang tajam, membuat hatinya langsung basah kuyup oleh darah.
Berpikir mengenai berita yang dia dapatkan baru-baru ini, wanita berjubah merah itu menggigit bibirnya dan mengangkat sepasang matanya yang indah untuk menatap langsung ke Yun Xiao. "Seseorang yang terhormat sepertimu, mengapa kau bersedia menjadi pengawal untuk seorang wanita? Kecuali ada alasan kau merendahkan dirimu sendiri hanya untuk membuatnya mengakuimu?"
Pria itu dengan lembut mengerutkan bibirnya ketika tatapan dingin yang tidak berperasaan itu menyapu ke arah wanita berjubah merah. Setelah itu, dia akhirnya mengambil langkah dan perlahan berjalan ke arah wanita itu.
Dengan setiap langkah yang diambil pria itu, wanita berjubah merah itu merasakan perasaan seperti agak susah untuk bernapas, seolah-olah ada sebuah tangan yang dengan kejam mencengkeram jantungnya, mencegah wanita itu bernapas dengan mudah.
"Kau tidak punya kualifikasi untuk mengetahui alasannya!"
"Haha," wanita berjubah merah itu menertawai dirinya. Seperti biasa, pria ini selamanya tidak berperasaan! Setiap perkataan dan tindakannya seperti sebuah duri tajam yang menusuk hatinya dengan kejam, membuat hatinya yang sudah penuh dengan ribuan lubang menjadi semakin terpotong-potong dan hancur.
"Xiao, apakah kau berpikir untuk membunuhku?"
Setelah merasakan aura pembunuh dari tubuh pria itu, tubuh wanita berjubah merah itu menggigil ketika sepasang matanya menatap ke pria yang menghampirinya, dan wajahnya menjadi semakin pucat pasi.
"Kau tahu terlalu banyak." Pria itu berbicara sesingkat dan sedalam seperti biasanya, tidak bersedia untuk mengatakan sesuatu yang tidak ada hubungannya.
"Apa?" Jelas, wanita berjubah merah itu tidak mengerti maksud Yun Xiao karena dia menjadi agak tercengang.
"Kau menemukan keberadaan gadis itu."
Pria itu menyapu sebuah pandangan kejam ke wanita berjubah merah itu dan aura membunuh di tubuhnya menjadi lebih kuat. "Aku tidak akan mengabaikan bahaya yang bisa melukainya."
Pria itu menyiratkan bahwa karena wanita berjubah merah ini berhubungan dengannya, bersama dengan kenyataannya bahwa wanita ini mengetahui keberadaan Yun Luofeng, dia tidak akan pernah mengizinkan bahaya seperti itu untuk ada bagaimanapun juga!
"Tidak!" Wanita berjubah merah itu teriak ketakutan dan mundur. Wajahnya sama sekali tanpa warna saat dia menggunakan pandangan patah hati untuk menatap Yun Xiao langsung. "Aku hanya penasaran wanita seperti apa dia. Aku tidak pernah berpikir untuk menyakitinya. Kau tidak boleh memperlakukanku seperti ini …. "
Yun Xiao telah tiba di hadapan wanita berjubah merah itu, sedangkan wanita itu tidak mempunyai jalan untuk mundur di belakangnya. Dia dengan kasar menggigit bibir pucatnya yang tidak semerah itu sebelumnya.
"Aku tidak akan menggunakan dia untuk mengujimu. Aku hanya akan menghentikan semua potensi bahaya dari awal."
Pria itu tidak berani mengambil risiko ataupun spekulasi apakah wanita ini mempunyai perasaan dendam terhadap Yun Luofeng karena konsekuensi dari kekalahan taruhan ini adalah sesuatu yang dia tidak bisa tahan.
BUK!
Kedua kaki wanita itu menjadi lembek saat dia tiba-tiba terjatuh di tanah. Kedua tangannya dengan erat mencengkeram tanah di bawahnya, sementara kuku tajamnya terbenam sangat dalam ke lumpur dan dia mencengkeram segenggam tanah.
Wanita itu mengetahui apa yang Yun Xiao katakan adalah benar!
Walaupun dia tidak mempunyai maksud untuk membunuh Yun Luofeng saat itu, bahkan dia sendiri tidak dapat memastikan apakah dia masih bisa mempertahankan reaksi normalnya pada saat dia bertemu Yun Luofeng.