Setelah berbicara, Qi Zheng membawa ibu dan anak Jian Feifei ke ruangan utama dan duduk tinggi di atas sambil menunggu kemunculan si pendosa itu.
Tak lama setelah itu, seorang wanita dengan wajah pucat pasi diseret masuk oleh Qi Mo.
Dengan wajahnya yang pucat, jelas-jelas wanita itu sedang sakit parah dan dia bahkan terhuyung sambil berjalan, sepertinya hampir terjatuh kapan saja.
Untuk kondisi wanita itu, Qi Zheng tidak merasakan sedikit pun simpati dan bahkan percaya wanita itu menuai apa yang sudah ia tabur.
"Lin Qing, berlututlah di hadapan Feifei!" Qi Zheng berteriak dengan keras.
Tubuh Lin Qing bergetar dan menggigit bibirnya dengan erat. "Mengapa aku harus berlutut untuk seorang selir?"
"Berdasarkan fakta bahwa kau telah mencuri putra Feifei dan merampas cinta dan kemewahan miliknya!" Cara Qi Zheng berbicara seolah-olah Lin Qing yang ingin merebut Qi Mo.