Chereads / Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek / Chapter 18 - Jenius Nomor Satu Keluarga Yun, Yun Qingya (6)

Chapter 18 - Jenius Nomor Satu Keluarga Yun, Yun Qingya (6)

Restoran Feng Yu adalah restoran termewah di negara Long Yuan!

Menurut rumor, pemilik restoran Feng Yu ini masih anggota keluarga kerajaan. Maka dari itu, selama tahun-tahun ini, tak ada yang berani mencari masalah di restoran Feng Yu. Bahkan anak-anak bangsawan yang sombong itu juga menjaga sikap mereka ketika mereka memasuki restoran Feng Yu.

Saat ini, di salah satu ruangan pribadi yang mewah di restoran Feng Yu, Putra Mahkota Gao Ling duduk dengan wajah dingin dan menyebarkan suasana yang dingin.

"Seperti yang saya katakan, Yang Mulia Putra Mahkota."

Seorang pria dengan brokat di bajunya duduk di sebelah Putra Mahkota dan akhirnya tak berhasil menahannya, dengan masam dia bilang, "Bukankah Yang Mulia sudah berkunjung ke Rumah Jenderal? Sejak kembali tadi kenapa Putra Mahkota memasang tampang seperti ingin membunuh orang; apa yang terjadi di sana sampai membuat Yang Mulia sangat marah?"

Gao Ling dengan ganas meminum anggurnya dan wajah tampannya seperti memperlihatkan ledakan kemarahan.

"Apa karena wanita sampah itu Yun Luofeng! Untuk membatalkan pertunangan, aku membiarkan Jing Lin membantunya, tapi untuk menghinaku, wanita itu menolak! Aku tidak tahu apa yang dipikirkan wanita buangan itu. Kita berdua tidak mungkin bisa bersama. Kenapa Yun Luofeng dengan jahat mau menyusahkanku?"

Putra Mahkota biasanya halus perangainya, hanya ketika menyebut Yun Luofeng dia menjadi sangat jengkel. Selama nama Yun Luofeng disebut, Putra Mahkota memiliki hasrat untuk membunuh!

"Tidak mungkin?" Pria berpakaian brokat itu terlihat terkejut pada Gao Ling. "Yun Luofeng sebenarnya berambisi, untuk menikahimu, dia bahkan tidak memedulikan dirinya sendiri? Menurutku Yang Mulia Putra Mahkota Kerajaan, melihat pengabdian cinta Yun Luofeng, anda seharusnya menerima dia."

Gao Ling menatap dingin pria berpakaian kain brokat tersebut, matanya sedingin es.

"Yun Luofeng wanita sampah itu, bahkan menjadi selir Putra Mahkota ini saja, posisinya terlalu bagus untuknya! Bagaimana pun juga, pernikahan harus dibatalkan!"

Pria berpakaian brokat itu membuka kipas lipatnya, wajahnya tersenyum, "Jadi, Yang Mulia sudah menemukan seseorang dengan penampilan fisik yang mirip untuk menyamar sebagai dirimu. Jadi dengan begitu anda bisa menjebak Yun Luofeng dan menghancurkan reputasinya, untuk memutuskan pertunangan dengannya?"

Gao Ling perlahan tenang, mengerutkan bibir tipisnya; di matanya, ada kilauan sinar yang samar.

"Jenderal Yun mengendalikan kekuatan militer dengan jutaan prajurit. Jika aku memutuskan pertunangan dengan tanpa alasan, itu akan dengan mudah membuat marah Jenderal Yun, saat itu, akan sangat merugikan keluarga kerajaan kami."

"Bahkan jika Yun Luofeng akan hancur karena jebakan anda?" Pria berpakaian brokat itu berhenti sejenak, "Tapi yang kudengar, karena anda menjebaknya, itu membuat Yun Luofeng bunuh diri."

Gao Ling mendengus, nadanya tak berperasaan. "Memang Yun Luofeng punya reputasi yang bagus? Bukankah dia punya gelar yang memalukan? Menarik seorang pria di jalan, lalu kenapa? Bahkan ketika Yun Luofeng tidak tahan difitnah dan mencoba bunuh diri, itu karena dia bukan wanita yang bisa menjaga diri dan selingkuh dari tunangannya. Bahkan ketika Yun Luofeng sekarat pun dia masih akan tetap bersalah. Opini publik takkan pernah memihaknya, jadi Jenderal Yun harus bersikap bagaimana untuk membalaskan dendamnya? Sayang sekali sampah ini tidak mati, malah selamat!"

Mungkin karena Gao Ling sangat memercayai pria berpakaian brokat yang duduk di samping dia, Gao Ling tidak menyembunyikan sifat aslinya di hadapan pria ini dan hati kejamnya dengan jahat mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan itu.

"Oh?."

Tiba-tiba ada kejutan suara terdengar dari samping.

Gao Ling hanya melihat pria berpakaian brokat itu menatap ke luar jendela. Matanya menampakkan senyum riang. "Yang Mulia, bukankah itu tunangan anda yang sampah?"

Gao Ling terkejut sesaat, kemudian dia mengikuti arah pandang mata pria berpakaian brokat itu dan melihat keluar. Saat itu, di jalan yang ramai, seorang gadis berpakaian putih terlihat. Tapi itu hanya membuat mata Gao Ling semakin dingin.