"Yin Li, keluar sekarang juga!"
Keesokan harinya, sebuah teriakan marah bergema di seluruh penjuru istana. Begitu Yin Li berpakaian dengan bantuan pelayan istana, dia melihat seorang wanita yang wajahnya ditutupi dengan cadar bergegas masuk. Yin Li yang melompat karena terkejut menjadi tenang setelah mendengar suara wanita itu.
"Kakak, mengapa kau datang mencariku?"
"Yin Li, kau benar-benar berani membawa orang luar untuk berurusan dengan Suku Macan Tutul! Selain itu, mereka telah melukai ayah. Wajahku juga pasti karena ulah mereka!"
Putri sulung gemetar karena kemarahan dan jari-jari rampingnya dengan marah menunjuk pada Yin Li. Penampilan putri sulung menggertakkan giginya dalam kemarahan sama seperti dia hendak akan memotong-motong Yin Li menjadi berkeping-keping.