"Apa gunanya kalian? Apakah kalian tidak tahu bagaimana memusnahkan sebuah kelompok? Bahkan tidak berlebihan jika kau membuat orang yang berani menyentuh cucu kakek tua ini untuk mati ribuan kali."
Semua orang mulai berkeringat.
Kepala Keluarga Tua, ke mana perginya sikap seperti dewa abadimu? Di mana sikap tak acuh dan bijaksanamu? Mungkinkah itu semua hanya kepura-puraan?
"Oh iya …. " Kakek Jun tiba-tiba mengingat sesuatu. "Di mana cucuku tersayang? Cepat beri tahu dia untuk keluar dan menemui kakeknya."
Sudut bibir Jun Xuan berkedut. Dia benar-benar ingin berkata, tidak hanya cucumu tidak menyenangkan, namun dia juga hampir memutarbalikkan Keluarga Jun. Pada saat ini, Jun Xuan melihat sesosok orang menghampiri dan mulutnya berkerut. "Dia di sini."
Dalam sekejap, Kakek Jun merasa hatinya seperti tergantung di sebuah tebing. Dia berkali-kali merenungkan bagaimana dia harus menyapa cucunya.