Ketika Ji Ning berjalan melewati rantai tiga warna, dia bisa merasakan tusukan di kakinya dan menyebar ke seluruh tubuhnya. Dia mengambil langkah demi langkah, tapi tubuhnya tetap gemetaran. Dia mengertakkan gigi untuk menahan rasa sakitnya.
"Karena rantai ini mampu memicu rasa sakit yang begitu besar selama bertahun-tahun pada begitu banyak orang… maka rantai ini pasti adalah harta karun yang sangat berharga." Meskipun Ning merasa begitu tersiksa, namun kepalanya tetap jernih hingga ia bisa bergumam sendiri.
Akhirnya, ia selesai menyeberangi rantai tiga warna.
"Segel komando empat." Ning menatap segel kuno berwarna hitam lalu mengambilnya. Ning mendongak ke arah anak tangga yang menuju ke puncak altar. Di bagian teratas, segel komando sembilan yang sangat bernilai tinggi sedang melayang.
Swoosh.