Dimensi ruang meledak, realita pun terberai menjadi serpihan-serpihan kecil. Para kultivator Immortal yang lebih kuat dalam dimensi ruang itu berteriak dengan penuh amarah, berusaha keluar dari dalamnya.
"Apa yang terjadi?"
"Wahai langit!"
"Abu!"
Manusia yang tak terhitung jumlahnya kelimpungan dan bingung. Mereka menyaksikan dunia telah hancur… dan mereka benar-benar tidak bisa mengelak. Mereka menangis ketakutan, kesakitan, juga panik.
"Ibu, matron kedua ... tidak ... tidak ..." Pemuda itu benar-benar bingung. Ia menyaksikan dengan matanya sendiri bahwa dua orang yang paling penting dalam hidupnya, yaitu ibu dan matron kedua, terbelah saat dinding realitas itu meledak.
Orang terpenting dalam hidupnya!
"Ibu!"
"Matron kedua!"
Pemuda itu merasakan sakit yang tak tertahankan. Ia dikuasai kebencian dan keputusasaan ... kemudian, kesadarannya pun menjadi gelap.