Tidak ada seorangpun di dalam aula, hanya seseorang yang berambut hitam, sang Immortal Diancai yang berjubah hitam. Immortal Diancai duduk dalam posisi lotus di atas tempat tidur gioknya. Ning melangkah ke dalam ruangan, lalu segera membungkuk dengan hormat. "Guru."
Immortal Diancai mengangguk sedikit. Dia menatap Ning, terlihat kesenagan di wajahnya. "Ji Ning, aku mendengar bahwa kemarin, kamu telah mengalahkan dua kakak seperguruanmu?"
"Benar Guru," ucap Ning. "Hanya saja, aku merasa khawatir bahwa teman-temanku tidak akan mau membuat masalah ini berakhir. Hari ini, mereka mungkin akan menantangku lagi. Jadi, aku datang kepadamu, Guru, dengan harapan Guru dapat memberiku petunjuk."