Gu Zhengrong baru saja menggandakan domain petir sehingga kemampuannya untuk mengendalikannya masih buruk. Setelah bertarung beberapa putaran dengan Leng Hanfeng, tombak petir di tangannya berubah tidak stabil. Kemudian, di bawah rentetan serangan kuat Leng Hanfeng yang terus-menerus, tombak petir di tangannya menyebar, berubah menjadi petir yang perlahan-lahan menghilang ke udara.
Mata Leng Hanfeng bersinar, dan tombak petir di tangannya semakin kuat. Dia menikam dengan kejam pada Gu Zhengrong, bermaksud membunuhnya dengan satu serangan.
Gu Zhengrong tidak panik. Dinding tanah tebal dan kokoh muncul di depannya, membantunya untuk memblokir serangan itu.
Tombak kilat itu menembus dinding tanah tersebut. Energi petir yang kuat dikandaskan dengan bantuan dinding tanah tersebut, segera menyebarkan energi petir itu, membuat Leng Hanfeng tertegun.
