Ini adalah iblis pelahap manusia dan kelihatannya dia akan dimakan.
"Adik-Junior Xiaochun, apa menurut Adik payudaraku terlihat bagus?" Tangan lembut bak giok Man You'er melingkari leher Lin Fan, kerudung di sekelilingnya setengah terbuka. Darah Lin Fan mendidih saat dia melihat. Jika ini berlanjut lebih lama, sesuatu yang buruk akan benar-benar terjadi.
Lin Fan selalu menganut supremasi kesetaraan antara pria dan wanita. Meskipun Man You'er agak centil, Lin Fan tidak akan melihatnya dengan mata erotis.
Kini Man You'er secara terbuka bertanya kepadanya apakah payudaranya terlihat bagus. Lin Fan tentunya bukan seorang munafik. Dengan bagian depannya terbuka, dia ingin melihat namun juga tidak sanggup untuk melakukannya.
Man You'er memandang 'Huang Xiaochun' dan tersenyum tipis. Dia suka menggoda murid-murid sekte yang tidak berpengalaman ini, itu mengasyikkan dan menyenangkan. Tepat pada saat ini, Man You'er terkejut. Mata junior kecil Huang Xiaochun yang polos ini tiba-tiba mengunci payudaranya, yang agak tak terduga baginya.
"Adik-Junior Xiaochun, bukankah payudaraku indah?" Man You'er mulai bergoyang. Bagi Lin Fan, payudara yang semula berisi sekarang bahkan tampak lebih montok.
Kulit cerah, montok, bundar, dan sangat berkesan.
"Cantik, payudara Kakak-Senior sangat indah," ucap Lin Fan tanpa ragu-ragu. Dia adalah orang yang jujur dan tidak akan pernah membantah kecantikan sejati.
"Adik-Junior Xiaochun, lalu mengapa Adik mengerutkan kening. Pernahkah Adik melihat seseorang yang lebih cantik dariku?" Suara Man You'er lembut dan tangannya melingkari tubuh Lin Fan seperti ular.
"Kakak-Senior, karena aku melihat payudara indah Kakak, aku tiba-tiba merasa terinspirasi dan memiliki sebuah puisi," ucap Lin Fan dengan sikap meratap.
Man You'er sedikit bergetar. Senyumnya melebar, "Aku tidak berpikir Adik-Junior Xiaochun adalah orang yang puitis. Dalam hal ini, aku sangat ingin mendengar puisi yang Adik buat untukku."
Suara menggoda Man You'er itu manis dan memikat, hanya suara itu membuat orang merasa tak tertahankan.
"Kakak-Senior, ayo kita ke ranjang …. Aku akan memberitahukan puisiku kepada Kakak perlahan-lahan," kata Lin Fan.
Tubuh Man You'er yang lembut dan ringan menempel erat pada Lin Fan, "Adik-Junior Xiaochun sangat tidak sabar …. Aku tidak punya kekuatan lagi jadi bawalah aku."
Kelopak mata Lin Fan berkedut, 'Sialan, dia sangat centil dan tak tahu malu. Tetapi terserahlah, aku akan membiarkanmu merasakan amarahku sedikit.'
Aku berjanji akan membuatmu menangis dalam perlawanan.
Lin Fan ambisius jadi dia jelas-jelas bukan pemalu. Dia memeluk pinggang Man You'er dan mengangkatnya lalu berjalan menuju tempat tidur. Dia sangat ringan, kulitnya halus, kecantikan yang benar-benar berkelas tinggi.
"Kakak-Senior, turunlah ke sini. Aku akan menggunakan teknik keluargaku untuk memijat Kakak. Dengan begitu Kakak-Senior bisa bersantai sambil mendengarkan puisiku," ucap Lin Fan.
"Adik-Junior Xiaochun sangat peduli, aku ingin tinggal bersama Adik selamanya," kata Man You'er dengan lembut. Lalu, seperti yang diinstruksikan Lin Fan, dia berbaring lalu menarik selendang di punggungnya, memperlihatkan punggungnya yang halus dan mulus.
Lin Fan meletakkan tangannya ke punggung Man You'er, punggungnya sangat lembut dan halus.
"Adik-Junior Xiaochun, cepatlah … aku sudah siap," ucap Man You'er sambil menutup kedua matanya.
Lin Fan mengangguk dan mulai berpikir. Dia mengingat puisi yang penuh semangat dari seorang filsuf nasional tertentu dan berpikir dia bisa menggunakannya.
"Susu mulus, Kakak-Senior memiliki dua payudara, satu di kiri dan satu di kanan.
Seperti kapulaga yang mekar, matang saat enam belas. Berkilap seperti malam.
Seperti meong, seperti ombak, seperti puncak ganda, dan seperti rumah bunga.
Tidak ada kecantikan lain yang bisa dibandingkan, sementara semua laki-laki pingsan dengan kelembutan dan pertimbangan Kakak." Lin Fan menyatakan dengan lembut.
Dunia itu besar dan meskipun ada banyak seniman bela diri, ada juga banyak filsuf. Karena Dinasti Yan Agung lebih menghargai seniman bela diri, para filsuf tidak benar-benar memiliki banyak status. Jadi, tidak banyak filsuf di kota kekaisaran.
….
Man You'er memanjakan diri dengan pijatan Lin Fan dan setelah mendengar puisi itu, dia mulai tersenyum.
"Bagaimana warnanya? Dalam seperti salju dan es musim dingin. Bagaimana sensasinya?
Lembut seperti kapas awal musim panas.
Bagaimana rasanya? Segar seperti persik dan prem musim semi.
Bagaimana penampilannya? Melimpah seperti panen musim gugur.
Gerakannya seperti kelinci putih yang berhati-hati, tetapi setenang seekor merpati putih yang riang.
Perkasa, berlimpah, merah muda dan lembut namun jernih seperti air.
Menjerat pria dan membuat wanita berduka.
Lupakan keragu-raguan karena melihat dua puncak batu giokmu,
seperti bagaimana sebuah kapal memasuki pelabuhan, rasanya seperti aku ada di rumah.
Akhirnya, menerobos angin dingin dan hujan dan masuk ke lautan yang hangat.
Dalam, dangkal, memabukkan sambil melonjak …." Lin Fan seolah-olah dirasuki oleh seorang filsuf sejati dan mengeluarkan puisi yang mengguncang bumi.
"Adik-Junior Xiaochun, apakah ini benar-benar dibuat hanya untukku?" Man You'er memiliki ekspresi bersemangat di wajahnya, matanya bersinar seolah-olah dia benar-benar bersemangat.
Lin Fan membeku, dia agak bingung. Itu bukan masalah besar, sebenarnya agak kecil. Tidak perlu sesemangat itu. Tetapi Lin Fan tidak mengatakan apa-apa dan hanya mengangguk.
"Ya, Kakak-Senior, apa Kakak suka itu?" tanya Lin Fan.
"Aku menyukainya, aku benar-benar menyukainya." Bahu Man You'er bergetar ringan saat dia berbaring di tempat tidur sambil menangis.
Air matanya adalah air mata kegembiraan dan sukacita.
Lin Fan kemudian dengan lembut mengusap kepalanya. Rambutnya berkilau, halus seperti sutra, dan memiliki aroma yang memikat.
"Kakak-Senior adalah orang yang sangat emosional," ujar Lin Fan dengan sikap meratap.
"Adik-Junior Xiaochun …." Man You'er sangat tersentuh saat ini. Dia ingin membalasnya dengan tubuhnya dan membawa adik-junior ini ke puncak kehidupan.
"Kakak-Senior, aku datang untuk menyelamatkan Kakak," ucap Lin Fan dengan suara lembut.
"Adik-Junior, aku mencintai Adik …."
"Plak …."
Tetapi saat itu, bata legendaris muncul di tangan Lin Fan digunakan untuk memukul Man You'er dan dengan pukulan yang lembut, Man You'er menjadi tak sadarkan diri.
"Hehe, mencoba merayu Yang Mulia … dalam mimpimu." Lin Fan tersenyum dan melirik Man You'er lalu mulai mencari tubuhnya.
Lin Fan mengangkat tangan kecil Man You'er dan melepaskan cincin di jarinya lalu memeriksanya. Seperti yang diharapkan, ada tumpukan besar emas hitam di dalamnya.
Lin Fan menempatkan semua emas hitam ke dalam tasnya. Mengambil semua emas hitam ini sudah cukup.
Lin Fan melirik barang lain di dalam cincin dan ragu-ragu. Dia ada di sini untuk menyelamatkan orang bukan untuk menjarah, tetapi kemudian dia memutuskan sebaliknya.
Aku menyelamatkannya, aku adalah penyelamatnya. Baru-baru ini, uang sangat ketat jadi meminjam barang-barangnya seharusnya tidak menjadi masalah. Ketika aku menjadi makhluk yang tertinggi dan tak terkalahkan, aku hanya akan membayarnya dua kali lipat.
Setelah dia memikirkan itu, Lin Fan kemudian memutuskan untuk tidak begitu ragu dan mengambil semua yang dia bisa. Adapun keahlian bela diri, dia tidak bersusah payah mengambilnya.
Itu dimaksudkan untuk wanita jadi untuk apa pria akan menggunakannya?