Peramal Trigram Abadi: "Sial! apa maksudmu, Sungai Utara? Jangan macam-macam denganku! Kau berani bertarung denganku di malam purnama selanjutnya di atas Kota Terlarang?"
"Ok, kau pikir aku takut padamu, peramal palsu? Tapi aku tidak ada waktu saat bulan purnama. Ayo bertarung dalam 3 bulan lagi? Sungai Utara si Pendekar Kelana menyetujui. "Benar, bagaimana aku akan menemukanmu nanti? Lagipula, kau punya terlalu banyak identitas. Jika kau mengubah wajahmu, aku tidak akan mengenalimu walaupun kau berdiri di hadapanku."
Peramal Trigram Abadi tidak hanya hebat di teknik trigram, tapi juga menyamarkan diri sendiri. Anggota-anggota di grup beranggapan bahwa ia pasti sering dikejar-kejar karena hasil ramalannya yang selalu salah dan harus mengubah identitasnya untuk kabur. Lama-lama, ia menguasai kemampuan menyamar.
"Ok, ayo 3 bulan dari sekarang! Kau hanya perlu pergi atas Kota Terlarang, dan akan kutemukan dirimu disana! Lagipula, aku akan mengenalimu dengan wajah penuh amarah meskipun kau sudah menjadi abu!" kata Peramal Trigram Abadi dengan geram.
"Setuju!"Sungai Utara si Pendekar Kelana sangat tenang, karena ia pasti akan menang melawan Peramal Trigram Abadi.
Melihat ini, Raja Sejati Gunung Kuning tiba-tiba mengirimkan 😊 dan berkata, "Sepertinya, Sungai Utara, kau akan naik tingkat. Kau perlu bertarung untuk meningkatkan tingkatmu dalam sekali jalan? Kau sudah terlalu lama di Tingkat Kelima Spiritual Emperor, dan sudah waktunya kau naik tingkat. Di bulan purnama dalam 3 bulan, jika aku ada waktu, aku akan memimpin pertarungan kalian. Omong-omong, aku akan menyiapkan hadiah kecil untuk kalian berdua.
"Bijaksana sekali kau, Raja Sejati!" seketika Sungai Utara si Pendekar Kelana langsung kehilangan ketenangannya. Lagi pula, Raja Sejati Gunung Kuning adalah pendekar senior. Apa yang dipersiapkan bukan hanya "hadiah kecil" sederhana.
Apapun yang keluar dari tangan senior-senior ini adalah barang yang membuat pendekar junior berpetualang!
"Dengan kata-kata Raja Sejati, aku tidak akan membuat Sungai Utara menunggu lama. Aku berencana untuk membuat Sungai Utara menunggu lama di malam yang dingin di atas Kota Terlarang." kata Peramal Trigram Abadi dengan santai.
"…" kata Sungai Utara si Pendekar Kelana.
'Bajingan!'
Pria ini benar peramal yang pintar bermain dengan pikiran orang lain. Kurang ajar!
Sungai Utara si Pendekar Kelana diam-diam memutuskan ia akan memukul Peramal Trigram Abadi hingga Raja Sejati Gunung Kuning tidak akan mengenalinya!
Begitu obrolan mereka berakhir, grup kembali sunyi.
❄❄❄
Setelah membaca log obrolan grup itu, Song Shuhang sedikit kuatir, 'benarkah Sungai Utara si Pendekar Kelana dan Peramal Trigram Abadi akan benar-benar bertarung di atas Kota Terlarang 3 bulan lagi? Berdasarkan kepribadian mereka, mereka mungkin akan melakukan hal bodoh. Bagaimana jika penjaga museum menangkap mereka?
Biar kucatat ini, dan mengingatkan mereka bahwa itu melanggar hukum, merusak monumen negara.'
Menutup obrolan, Song Shuhang membuka kabar berita Kota Kampus Jiangnan untuk melihat berita hari ini.
Pokok berita di Jaringan Kampus tentang gemuruh petir dari siang ini; tempatnya di Kota H, sama seperti Song Shuhang tebak.
Karena petir dari atas, ada pemadaman listrik di Kota H dan Kota Jiangnan, menyebabkan berbagai kecelakaan. Untungnya, tidak ada korban jiwa.
Ada beberapa berita sepele tentang Kota Kampus Jiangnan, seperti daftar terbaru Most Beautiful Men; beberapa murid A+ di kampus mendapatkan peringkat tertinggi dan menang perlombaan tingkat nasional; harga lelang selimut yang telah dipakai oleh murid perempuan yang telah lulus; dan seterusnya.
Shuhang tidak tertarik dengan hal seperti itu dan hanya melihat sepintas sehingga ia mempunya topik saat berbincang dengan teman sekelasnya.
Lalu ia mencari registrasi kursus menyetir. Harga daftar untuk kursus menyetir dengan mobil biasa 2,500 Yuan. Harga untuk mahasiswa sangat bagus. Di Jiangnan, ketika sudah lulus, harga daftar akan menjadi setidaknya 10,000 Yuan.
Shuhang mencatat nomor kontak dan bersiap mendaftar untuk belajar menyetir setelah ia mempelajari teori menyetir belakangan ini. meskipun sekolah mengemudi memiliki kelas teori menyetir, lebih cepat untuk mendaftar setelah belajar teori sendiri.
"Ding-dong-"
Ia tertarik oleh berita kampus terbaru.
10 atau 20 menit yang lalu, beberapa anak nakal berkeliaran di lorong dekat kampus di hajar habis oleh beberapa master, Seckilled dan Aced.
Nyatanya, anak-anak nakal ini kebanyakan adalah murid-murid dan sedikit anak yang dikeluarkan dari sekolah. Kebanyakan dari mereka hanya anak berandal dengan gaya rambut yang berlebihan, tindikan di beberapa bagian tubuh, dan bersembunyi dari guru-guru mereka untuk merokok di lorong.
Beberapa memiliki kegemaran 'meminjam' uang dengan paksa kepada anak sekolah yang lemah. Bagi mereka, memukuli seseorang adalah kegemaran, dan dipukuli juga biasa. Mereka tidak berbentuk geng, bahkan mereka bukanlah gengster.
Anak-anak brandal yang dipukuli bukan beritanya, tapi yang mengejutkan adalah hampir 100 orang dipukul dalam waktu beberapa menit.
Dari foto yang diambil oleh murid-murid dengan ponsel mereka, bisa dilihat seberapa menyedihkan orang-orang ini. Semua muka merah dan memar. Seperti mereka akan tampil di Peking Opera, memiliki berbagai warna di wajah mereka. Konon katanya- bahkan ibu mereka tidak mengenali mereka!
Semua orang membicarakannya di kampus.
Beberapa orang dengan sombong, "Siapa yang melakukannya? tanpa henti. Apakah dia dari Free Combat Club atau Taekwondo Club? atau dari Boxing Club mengajari pemula dan menghajar anak-anak berandal dalam grup?
Kata orang dalam "Mereka semua terkapar dan dikirim ke rumah sakit. Belum ada yang tersadar, jadi tidak ada yang tahu siapa yang melakukannya."
Ada yang mengikuti kebiasaan mereka, dan mencoba beralasan, "Menurut penjaga toko di dekat lorong, itu bukan perkelahian besar antara anak-anak berandal dan grup lain. Dan kalau itu perkelahian, bagaimana jadinya jika tidak ada yang menang? Sangat tidak mungkin semuanya terkapar sekaligus. Jadi mungkin ada Master. Hanya 1 atau beberapa dari mereka mengalahkan semuanya."
"Master? siapa yang bisa mengalahkan 80 orang sendirian? Haha." seseorang tertawa. "Setidaknya ada 80 atau bahkan 100 anak berandal. Siapa yang bisa menghabisi hanya dalam beberapa menit? Apakah kau kira pahlawan bela diri datang melewati waktu dan ruang dari drama di TV?"
"Mungkin itu adalah tentara khusus dari angkatan darat? Katanya tentara-tentara itu bisa menghabisi orang biasa, dan mengalahkan berlusin-lusin orang dalam hitungan menit.
"Poster di atasku, apa kau bercanda? bahkan jika mereka bisa mencapai itu, mereka mempunyai tugas tersendiri. Membiarkan mereka menghadapi anak-anak berandal? Itu seperti memukul nyamuk dengan serangan artileri!"
Sudah cukup. Kita akan tahu siapa yang melakukan ketika anak-anak berandal itu tersadar." balas seseorang.
Song Shuhang menyegarkan kembali halaman tersebut, dan menutup jendela pesan setelah melihat balasan-balasan itu.
Bagaimanapun, anak-anak berandal itu tidak punya kepentingan dengannya.
Meskipun tinggi Song Shuhang hanya 1,75 meter , ia cukup kuat. Dia tidak terlihat seperti orang yang dapat dipinjami uang, jadi ia dan anak-anak berandal itu hidup di dunia yang berbeda… jika semuanya baik-baik saja, ia tidak akan berhubungan dengan mereka di kehidupannya.
Ia merenggangkan otot, menutup halaman Jaringan Kampus, dan bersandar di kursinya dengan pikiran kosong.
Petir aneh siang tadi menghantuinya. meskipun kosong, otaknya kadang-kadang terkena petir. Ia tidak bisa tenang
❄❄❄
Hari berikutnya.
Minggu, 2 Juni, Cerah.
Song Shuhang bangun pagi. Ia berencana begadang kemarin, tapi apa yang terjadi kemarin membuatnya kesal. entah bagaimana, ia tidak ingin begadang, jadi lama-lama ia tidur lebih cepat.
Teman-teman sekamarnya akan kembali sore ini.
Setelah bangun dan mandi, Shuhang membuka perangkat obrolan di pojok kanan bawah layarnya seperti biasa, sepupunya Zhao Yaya masih belum membalasnya. Kelihatannya ia harus menunggu 1-2 hari lagi.
'Aku akan menelponnya jika ia tidak membalas dalam 2 hari ini' pikir Song Shuhang.
Lalu, ia membuka grup Sembilan Provinsi Nomor Satu- melihat sepintas dan kau akan senang sepanjang hari.
Hanya saja, jika ia terlalu terlibat, ia akan terpengaruh.
Pesan pertama di grup adalah dari Si Tujuh dari Klan Su. "Maaf membuat kalian khawatir. ada sedikit kejutan saat badai angin topan Enam Belas, tapi aku sudah mengatasinya. Enam Belas kehilangan kesabaran sejenak setelah kecelakaan, tapi aku sudah menemukannya dan membawanya pulang. Ia tidak menimbulkan masalah besar . Hanya, di dekat Kota H, ada beberapa… bukan, ada berlusin-lusin orang biasa yang dihabisi oleh Enam Belas, tapi tidak ada yang mati. Aku akan membawanya pulang ke Klan Su sekarang, jadi aku tidak akan online dalam beberapa hari ke depan. Bagaimanapun, jangan kuatirkan kami."
Pesan itu dikirim jam 3 pagi.