Setelah hanya satu tebasan, kemenangan dan kekalahan sudah ditentukan.
Ketua Aula Kama bermata sembilan kalah telak saat terkena serangan itu.
Proyeksi yang dia panggil melalui teknik iblisnya untuk menangkal serangan di depannya langsung dihancurkan oleh tebasan pedang.
Sesaat kemudian, bara api phoenix yang ada di mana-mana mengelilingi tubuhnya, membakar habis pertahanannya dalam beberapa saat. Kemudian, sesaat kemudian, jubahnya menjadi abu. Tiga napas kemudian, itu menembus pertahanan yang tersisa yang disediakan oleh harta sihirnya dan akhirnya menjalin tubuhnya, dengan gila membakar tanpa tanda-tanda berhenti.
"Aaaah~" Ketua Aula Kama bermata sembilan menjerit kesakitan terus menerus.
Bukan hanya dia, semua Ketua Puncak Tahap Kelima di belakangnya juga terkena efek dari api phoenix dan terluka, menjerit kesakitan terus menerus.
"Ayo kabur!" kata Ketua Aula Kama bermata sembilan dengan tegas.