Song Shuhang bertanya dengan bingung, "Senior Putih, kenapa kau tidak bisa menghibur diri sendiri?"
"Karena aku tidak bisa menikmati perlombaan dengan sepenuh hati! Lagi pula, aku sendiri mengatur lintasan balap dan jebakan… maka aku tidak bisa berpartisipasi dalam perlombaan karena itu tidak adil kalau aku juga ikut berlomba. Karena itu, aku hanya bisa mengikuti bersama orang lain untuk memuaskan keinginanku. Tapi aku akan sangat suka membandingkan kecepatanku dengan peserta lain dan bergemuruh di lintasan balap dengan kecepatan tinggi, itu akan sangat menarik!" kata Yang Mulia si Putih dengan nada menyesal.
Benar, Yang Mulia si Putih mengatur perlombaan traktor karena dia menyukai gagasan berlomba menggunakan traktor.
Tapi kemudian, dia akhirnya menjadi wasit yang akan mengikuti di belakang para peserta dan tidak bisa mengikuti perlombaan sebagai peserta. Dengan itu, dia tidak bisa menikmati dirinya sendiri sesuka hatinya.