"Tabib tidak datang sendiri?" tanya Yang Mulia si Putih.
Tadi, ia menghubungi Tabib yang katanya ia akan segera ke sini… bagaimana tiba-tiba berubah jadi orang yang mengirim obat itu?
Tuan Peramal Trigram Abadi menghentikan keretanya dan mengangkat bahunya lalu menjawab, "Aku kurang yakin. AKu hanya menerima permintaan Tabib dan membawa obat untuk mengobati luka di tengah jalan. Saat aku selesai, aku juga membantunya untuk membawa bahan uji coba untuknya. Mungkin Tabib punya urusan penting yang belum selesai atau mungkin dia tiba-tiba mendapat inspirasi?"
"Oh begitu." Yang Mulia si Putih mengangguk. Menurut sifat Tabib yang sangat bergairah dengan penelitian, itu sangat memungkinkan.
Song Shuhang meraih obat itu. "Senior Tuan Peramal Trigram Abadi, bagaimana cara menggunakannya?"