Pagi, jam 9 pagi.
Shuhang dan si Bulu Lembut naik kereta menuju distrik Kota Kampus Jiangnan. Keberuntungan mereka baik, mereka berhasil sampai di stasiun Heixiang jam 8:45 pagi, tepat waktu sebelum stasiun itu dibuka jam 9 pagi.
Selama perjalanan, mereka merasa puas.
Sudah jam 12 siang ketika sampai di Kota Kampus Jiangnan.
"Apa kau ingin mampir ke tempatku?" tanya Song Shuhang karena kebiasaan. Ketika bertanya, tiba-tiba ia teringat bahwa si Bulu Lembut bukan teman dekatnya, tapi ia baru tahu wanita ini sehari. Maka dari itu, kata-kata itu keluar terlalu cepat.
"Terima kasih, Senior. Ketika aku punya waktu nanti, aku pasti akan cari Senior. Namun, aku harus cepat-cepat pulang ke rumah sekarang dan menyelesaikan kontrak dengan roh hantu ini dulu. Apalagi, sebentar lagi ayahku kembali, dan itu tidak akan bagus," si Bulu Lembut tersenyum manis.
Song Shuhang tersenyum. "Kalau begitu kita berpisah disini. Kau bisa langsung naik taksi sewa di luar stasiun ke bandara distrik Jiangnan. Kau akan baik-baik saja kan sendiri?"
"Tidak apa-apa. Tiketnya sudah di pesan. Aku hanya perlu sampai di bandara lalu pulang. O iya, Senior, dimana alamatmu? Aku masih perlu mengirimkan dua kotak bahan-bahan obat!" tiba-tiba si Bulu Lembut teringat janji awalnya.
Dia adalah orang yang tidak suka ingkar janji, jadi sejak ia sudah berjanji, ia pasti akan menepatinya.
"Tentang itu, kau bisa lupakan itu. Kita akan berbincang ketika kau tidak sibuk." Memegang manik dingin yang berisi roh, Song Shuhang sedikit merasa mungkin bahan-bahan obat yang dibicarakan si Bulu Lembut tidak sesederhana yang dipikirkannya.
"Senior, tolong jangan membuatku ingkar janji. Hukuman dari Pulau Roh Kupu-kupu sangatlah berat!" balas si Bulu Lembut serius.
"Oh… baiklah." melihat ia tidak bisa menolak, ia mengeluarkan buku catatannya dan menulis alamatnya lalu memberi lembar yang di robek itu ke si Bulu Lembut.
si Bulu Lembut dengan hati-hati menyimpan kertas itu. Setelah itu, ia berpisah dengan Shuhang.
Song Shuhang menghembuskan napas panjang setelah ia pergi.
'Akhirnya selesai juga. Aku ragu aku akan berinteraksi dengan nona ini nanti?' Song Shuhang menggaruk kepalanya dan tertawa lepas. "Waktunya kembali!"
Song Shuhang di masa depan pasti akan berterimakasih untuk kegigihan si Bulu Lembut hari ini.
Jika ia tidak bersikeras untuk mengirimkan dua kotak bahan obat, hidup Song Shuhang mungkin akan biasa-biasa saja. Menyelesaikan sekolah, mencari kerja, menikah dengan orang biasa, mempunyai anak, dan menyelesaikan hidupnya dengan biasa-biasa saja.
Karena bantuan si Bulu Lembut, hidup Song Shuhang akan berubah.
❄❄❄
Di dalam grup Sembilan Provinsi Nomor Satu
Sungai Utara si Pendekar Kelana: "Bulu Lembut, kau sudah menemukan Kuil Lampu Hantu?"
Si Bulu Lembut dari Pulau Roh Kupu-kupu (ponsel): "Aku sudah menemukannya dan berhasil mengurus urusanku. Sekarang aku sedang dalam perjalanan pulang.
Sebelumnya, aku pergi ke tempat yang salah, ke are Jalan Luo Xin di distrik Jiangnan. Untungnya, di sana aku bertemu senior yang hebat dari grup, dan ia menemaniku ke area Jalan Luo Xin di Kota J. Setelah itu, aku telah menyelesaikan misiku dengan bantuannya setelah menemukan Kuil Lampu Hantu!"
"Senior Song dari grup? Apa nama lain senior itu?" tanya Sungai Utara si Pendekar Kelana. Song adalah nama belakang yang umum dan ada beberapa senior di grup yang bernama belakang Song.
"Ah!" si Bulu Lembut mengirimkan 😛. "Aku sudah menanyakan nama lainnya tapi ia tidak memberitahuku. Setelah itu, aku lupa menanyakan, tapi aku tahu nama modern senior itu, yaitu Song Shuhang.
"Song Shuhang, nama ini terdengar akrab." Sungai Utara si Pendekar Kelana mencoba mengingat-ingat, tapi ia tidak ingat dia mendengar nama itu dimana. "Haha, bagaimanapun, Bulu Lembut, selamat sudah berhasil menyelesaikan misimu."
Lagipula, awalnya ia berjanji untuk menolongnya, tapi akhirnya ia tidak membantu banyak, dan merasa bersalah karena itu.
"Terima kasih, Senior Sungai Utara, kau sudah membantuku banyak juga!" si Bulu Lembut tersenyum. "Aku akan masuk pesawat sekarang, sampai jumpa nanti."
Sudah masuk ke pesawat, Bulu Lembut mematikan ponselnya dan melihat keluar dari jendela.
Senior-senior yang ada di grup memang baik-baik.
Khususnya Senior Song, ia sangat ramah.
Meskipun mereka jauh ribuan mile antara mereka, kartu ucapan pasti tertempel di kepala Song Shuhang.
❄❄❄
Keesokan hari- Selasa, 4 Juni. Kota Kampus Jiangnan. Panas terik!
Meskipun ada 14 kipas angin menyala dengan kencang di dalam kelas, itu hanya mengeluarkan angin panas yang mengakibatkan murid-murid tidak konsentrasi.
Dosen yang sedang mengajar sudah kebasahan karena keringat, dan suaranya menjadi lembut.
Shuhang, yang duduk di kelas dibawah terik musim panas, ia merasa berpikiran jernih.
Dari berbagai kelas yang ia ambil sejak kecil, ini pertama kalinya ia merasa santai. Ia bisa belajar dengan sepenuh hati setelah mendengarkan penjelasan sekali. Tidak hanya itu, ia dapat menyimpulkan di kepalanya berdasarkan yang ia dengar di kelas, mengambil poin-poin yang penting.
Bahkan ia bisa membagi pikirannya. Di satu sisi, ia mendengarkan pelajaran, sementara di sisi lain ia memikirkan hal lain.
Ada teman perempuan sekelas yang biasanya duduk 3 bangku darinya tapi lama-lama pindah mendekatinya, dan akhirnya ia berharap ia bisa terus menerus di dekat Shuhang.
Ini bukan karena kharisma Song Shuhang meledak dalam, satu malam. tapi nyatanya, di cuaca panas, tubuhnya mengeluarkan udara dingin. Seakan ia manusia AC yang membuat orang-orang berharap bisa dekat terus dengannya.
Song Shuhang diam-diam melirik batu dingin yang dikalungkan di lehernya. Ketika batu ini menggantung di lehernya, otomatis menghilangkan panas yang ada disekitarnya sambil membentuk lapisan pendingin.
Lebih lagi, ketika ia memakai batu ini, otaknya terasa jernih dan cerdas sekali- kata inggris yang ia sebelumnya harus mengingat 3-4 kali, sekarang bisa mengingat setelah melihat dan mendengar sekali saja.
Ini… adalah alat ajaib untuk menjadi sarjana! Dengan ini, ia bisa menjadi pelajar terbaik tanpa kesulitan.
Benda ini agak melebihi jangkauan sains.
Lalu, aksi si Bulu Lembut 'menyegel roh hantu' muncul di pikirannya.
"Apa itu benar-benar… ada?" gumam Song Shuhang. Benda ajaib ini membuat ia sedikit percaya akan keberadaan pendekar-pendekar lagi.
Apa benar-benar ada roh hantu di dalam benda ini?
Apa peningkatan kekuatan benar-benar ada?
Apa manusia abadi melayang di langit benar-benar ada?
Apa benar-benar bisa memindahkan gunung dan mengeringkan lautan?
Satu per satu, pertanyaan muncul di pikiran Shuhang dan memenuhi otaknya.
Jika itu benar-benar ada… lalu semua yang ada di dalam grup Sembilan Provinsi Nomor Satu itu adalah manusia abadi?
Belum pernah sebelumnya ia merasa ingin cepat-cepat melihat grup Sembilan Provinsi Nomor Satu seperti hari ini- ia ingin melihat kalau ia dapat petunjuk dari obrolan mereka.
Mengapa kelas ini belum juga selesai? Cepatlah selesai. Pikir Song Shuhang.
❄❄❄
"Ding Ring Ring~~"
Bel menandakan waktunya istirahat.
Para mahasiswa di kelas dengan senang bersorak dan satu per satu berdiri dan keluar ruangan itu untuk mencari udara segar.
Hanya mahasiswi yang duduk di sebelah Song Shuhang yang tidak mau berpindah- ia merasa sejuk di sebelah Shuhang, dan lebih nyaman daripada duduk disebelah AC. Sayangnya ia bukan kekasihnya Song Shuhang, karena ia tidak bisa dekat-dekat dengannya setelah kelas.
Haruskah aku mengajaknya keluar? diam-diam ia melirik Shuhang. Meskipun Song Shuhang bukan tipenya,tapi nyatanya ia masih terlihat agak gagah? aku benar-benar tergoda, jika aku bisa memeluk lelaki dingin saat tidur di musim panas. dia pasti sangat berguna, bukan?
"Halo, adakah yang bernama Song Shuhang disini? Ketika itu, suara keras dan jelas terdengar dari pintu.
Suara ini memekikkan telinga mahasiswa yang ada di kelas saat itu.
Shuhang mengangkat kepalanya dan melihat orang yang berbadan besar memakai setelan jas. Dengan wajah yang terlihat jahat ada senyuman yang canggung.
Kurasa aku tidak mengenalnya?
Ia berdiri dan melambaikan tangannya. "itu aku, boleh tau kau siapa dan mengapa kau mencariku?"
"Haha, aku dari Fengshou Express Delivery, ada dua kotak besar kiriman yang dikirim kilat dalam semalam untukmu. kau perlu menandatangani sendiri dan menerimanya." pria yang terlihat seperti orang asing tertawa dan menyerahkan kartu namanya kepada Song Shuhang.
Shuhang mengambil kartu nama itu dan melihatnya.
Fengshou Express Delivery Corporation Ltd, Sima Jiang!
Kartu nama itu sederhana, tidak ada keterangan posisinya, hanya ada nama perusahaan dan namanya saja.
Pikir-pikir lagi, orang yang mengantarkan kiriman memiliki kartu namanya sendiri sekarang ini!
Shuhang menyimpan kartu nama ini dengan ragu-ragu. Kiriman apa yang di kirim sampai perlu dikirim lewat udara?
Sambil berpikir, senyuman si Bulu Lembut tiba-tiba muncul di pikirannya.