Nama itu tidak penting. Yang penting adalah ia tidak perlu membeli kulkas baru lagi. Song Shuhang mengusap wajahnya untuk menghentikan senyumannya dari ekspresi 'tidak tahu ingin tertawa atau menangis'.
Saat itu, perhatian Senior Putih berpindah ke AC. Ia berdiri di bawah AC dan menatap dengan ekspresi siap untuk mencari masalah.
Song Shuhang langsung mencoba mengalihkan perhatiannya. "Senior Putih, bagaimana kau ganti pakaian? Nanti, kita akan pergi membeli ponsel dan komputer. Dengan begitu, kau bisa berkomunikasi dengan para anggota di grup Sembilan Provinsi Nomor Satu."
"Pakaian? Oh, kau benar. Pakaian yang kupakai sekarang terlalu mencolok." kata Senior Putih sambil mengangguk. Setelah itu, ia mengetik di komputer dan mulai mencari pakaian laki-laki. Setelah satu malam saja, Senior Putih terlihat seperti ahli komputer. Ia sudah mempelajari semua sendiri.
