Chereads / Grup Obrolan Pengembangan Diri / Chapter 15 - Profesor Renshui terluka

Chapter 15 - Profesor Renshui terluka

Menurut Song Shuhang, 2 kotak obat mungkin barang yang aneh. Setidaknya, ia tidak berpikir itu adalah barang yang mahal. Jadi, ia menjawab dengan santai, "Oh, aku pikir aku harus berterima kasih terlebih dahulu. Omong-omong, kau punya akun untuk memesan online?"

Si Bulu Lembut menggelengkan kepalanya. Dia tidak perlu memesan apapun sendiri, tiket pesawat atau tiket kereta. Keluarganya memiliki banyak pelayan di Pulau Roh Kupu-Kupu.

"Kalau begitu, berikan kartu pengenalmu dan aku akan memesan tiketmu dengan akunku." kata Song Shuhang.

"OK!" si Bulu Lembut memberikan kartu pengenalnya dengan taat, lalu ia bertanya, "Senior Song, boleh aku ke balkon untuk melihat-lihat?"

"Anggap rumah sendiri. Lakukan apa yang kau mau lakukan." Song Shuhang tersenyum. Nona yang baik dan sopan! tapi sayangnya, ia adalah Chuunibyou.

Si Bulu Lembut tersenyum malu-malu, lalu ia berjalan cepat ke balkon dan melihat keluar.

Balkon ini menghadap timur, dan ada jalan besar dan taman kampus diluar, tanpa halangan apapun. Jadi, meskipun ini di lantai 2, orang bisa melihat dengan luas dari sini.

Si Bulu Lembut memandang Song Shuhang dengan hati-hati, dan diam-diam membaca mantra kecil untuk menghalangi energi supaya apa yang ingin dilakukan si Bulu Lembut tidak ketahuan oleh 'Senior Song'.

Bersiap-siap, diam-diam ia mengeluarkan 2 kontak lensa dari kantong celananya dan memakainya.

Jangan meremehkan 2 hal ini. ini adalah senjata sakti yang baru-baru ini Yang Mulia Roh Kupu-Kupu buat—'Menaiki ke tingkat lebih tinggi, Kau akan Melihat Seribu Mil Lebih Jauh'

Namanya agak panjang dan sebenarnya ini versi terbaru dari 'Peramal'.

Ketika kau memakai lensa ini, seperti puisi itu katakan, bisa mengangkat pandanganmu ke langit dan kau bisa melihat ke bawah seperti mata Dewa.

Ini tanda cinta ayah kepada putrinya yang mudah tersesat. Dengan alat magis ini, putrinya bisa melihat arah yang benar dengan cara melihat dari langit. Ini penuh dengan kasih sayang ayah.

Itu sepertinya memang benar bahwa putri adalah kekasih ayahnya di kehidupan yang lalu.

Jika putranya, Yang Mulia Roh Kupu-Kupu tidak akan banyak pikir. 'Kau tidak malu ketika kau tersesat? Jika kau tidak bisa menemukan jalan, tidak bisakah kau cari cara untuk mencari jalan ke arah tujuanmu? Maju tanpa takut, itu adalah cinta seorang pria!

Di sisi lain.

Si Bulu Lembut, menggunakan mata Dewa yang disedia oleh alat magis, dengan cepat ia mendapatkan lokasi ruang dosen di Kampus Jiangnan. Ia sudah melihat data dan berhasil menemukan Profesor Renshui, pria yang tinggi dan memakai kacamata berbingkai hitam.

Saat ini, Profesor Renshui… sedang tidur siang bersama putrinya yang baru berumur 6 bulan.

Mungkin orang-orang salah mendengar, karena itu umur putrinya harus dipertegas! Ayo dipertegas lagi, putrinya 'baru berumur 6 bulan'!

Semua berjalan dengan lancar, sepertinya ini rencana dari Tuhan!

'Ketemu!' si Bulu Lembut sangat bangga. Tangannya menjadi satu, 'Maaf, maaf, aku benar-benar minta maaf. Aku akan menebusnya nanti, tapi sekarang tolong jatuh dan keseleo, lalu pergilah ke rumah sakit.'

Di antara telapak tangannya, jimat emas bersinar. Mantra dan jimat biasanya hanya bisa dipakai sekali, tapi jimat tingkat tinggi bisa dipakai berkali-kali.

Yang dipakai oleh si Bulu pasti yang tingkat tinggi.

Si Bulu Lembut memiliki ayah yang berkuasa, jadi dia bisa membuang jimat tingkat tinggi seperti ini dengan percuma.

Tidak mudah untuk membuat jimat tingkat tinggi. Itu bisa digunakan berulang-ulang, tapi tidak tanpa batas. Penggunaannya terbatas. Ketika pendekar mendapat jimat tingkat tinggi,ia akan menggunakannya dengan sangat hati-hati.

Kekuatan jimat itu dikendalikan oleh si Bulu Lembut.

Di ruang dosen jauh dari kamar asrama Song Shuhang.

Ketika Profesor Renshui tertidur, tiba-tiba ia terdorong oleh sesuatu dan terjatuh dari tempat tidurnya..

Sayangnya, kakinya akan mudah terkilir di posisi itu.

Jadi… "Bang!"

"Crack". Itu suara seperti sesuatu terkilir.

"Aduh!" Profesor Renshui terbangun dengan keringat dingin, beberapa erangan keluar dari mulutnya. Tumit yang terkilir langsung memerah. Tapi, untuk tidak membangunkan putrinya,ia hanya mencengkram selimut, menggertakkan giginya dan menelan erangannya. Cinta orang tua yang malang.

Menutup kencang giginya, Profesor Renshui mulai mengusap tumitnya secara cepat. Jelas, ia sudah terbiasa. Ia pikir tidak perlu pergi rumah sakit hanya karena kaki terkilir. Dengan memakai Minyak Obat Bunga Merah dan tidur siang, ia akan sembuh kembali keesokan harinya.

Setelah menggosok sejenak, Profesor Renshui berdiri dengan 1 kaki dan melompat ke kulkas sambil bersandar ke tembok untuk mengambil Minyak Obat Bunga Merah dan es batu untuk mengompres.

Tapi… mantra si Bulu Lembut belum selesai. Tujuannya adalah membuat dosen yang malang itu masuk ke rumah sakit!

Profesor Renshui berpikir ia jatuh dari kasur tanpa disengaja, tapi iya tidak tahu bahwa itu karena kekuatan misterius yang membuat kakinya terkilir parah sampai ia harus pergi ke rumah sakit. Jadi, ia tidak tahu bahayanya untuk melompat dengan satu kaki menggunakan tembok untuk menyangga dirinya- gerakannya bisa membuat kakinya terkilir.

Profesor Renshui melompat-lompat dan tiba-tiba ia terjatuh.

"Crack"! itu suara tulang retak… satu kakinya retak parah, lebih parah daripada yang satunya.

"Aduh!" Profesor Renshui terjatuh. Dengan mata terbuka, ia terengah-engah dan menangis. Pria tidak meneteskan air mata kecuali ia terluka parah.

Menatap kakinya- satu terkilir dan satunya retak-ia menangis

Namun, ia tidak bisa berbuat apa-apa tapi menerima nasibnya yang buruk.

Terengah-engah semenjak, dengan hati-hati ia mengeluarkan ponselnya untuk menelpon istrinya dan meminta tolong. Istrinya juga dosen di Kampus Jiangnan.

Karena putrinya ada di sana, ia tidak bisa langsung pergi ke rumah sakit. Ia harus menunggu istrinya pulang dan mengurus putri mereka.

Setelah mendengar cerita suaminya, istri Profesor Renshui menjadi cemas dan geli.

Cepat-cepat meminta izin sebentar, ia buru-buru kembali ke rumahnya…

Sudah selesai berbicara dengan istrinya, Profesor Renshui mengabari kampus dan meminta untuk membatalkan kelas besok siang. Dia pasti harus dirawat di rumah sakit karena kedua kakinya terluka, jadi ia harus memberitahu kampus untuk mengganti kelas untuknya.

"Selesai." si Bulu Lembut mengangguk dengan puas dan menyimpan jimat emas itu.

Dengan begini, tujuannya tercapai.

Profesor Renshui izin tidak masuk, jadi besok siang tidak akan ada kelas.

Tidak akan ada kelas besok siang, jadi Song Shuhang akan libur besok.

Song Shuhang akan libur, jadi ia bisa menemani si Bulu Lembut ke Kota J.

Lihatlah, sesederhana itu!

Setelah melakukan sesuatu, si Bulu Lembut menjadi senang.

Lalu, ia masuk ke dalam kamar, dan melihat Song Shuhang sedang memesan tiket kereta untuknya.

"Senior Song, bagaimana kalau pesan satu tiket untukmu juga? Mungkin kau tidak akan ada kelas besok siang?" Ia membungkukkan kepalanya, berbicara dengan suaranya yang lembut.

"Haha, ok, aku akan pesan satu lagi jika aku benar-benar tidak ada kelas besok." kata Song Shuhang sambil tertawa.

Selesainya…

"Ding dong!"

Sebuah pesan muncul di Jaringan Kampus.

"Tolong perhatiannya, para mahasiswa/i Jurusan 19, Kelas 43, Jurusan Teknik Mekanik, Sekolah Merancang Mekanik dan Manufaktur: Profesor Renshui sedang terluka dan pergi ke rumah sakit, jadi kami menganti kelas 'Statistik Matematika' besok siang menjadi kelas 'Bahasa Inggris' dengan Profesor Smith. Tolong sebarkan pemberitahuan ini ke yang lain dan bersiap-siaplah! Terima kasih."

Pesan singkat itu disiarkan sebanyak 3 kali.

Dan, akan disiarkan ulang setiap jamnya.

Pengelolaan Kampus Jiangnan selalu cepat dan efisien! hanya memerlukan 1 menit atau 2 menit untuk menyebarluaskan pemberitahuan ini setelah Profesor Renshui minta izin tidak masuk!

"Kenapa, Profesor Renshui terluka? Kebetulan sekali. Tapi kelas besok siang diganti menjadi kelas Bahasa Inggrisnya Profesor Smith… apa aku harus mengambil kelas ini lagi? gumam Song Shuhang.

Si Bulu Lembut yang berdiri di belakangnya, tiba-tiba menangis.

Sementara si jahat memanjat 1 langkah, pendeta memanjat 10 langkah!

Tapi sebagai orang dari Pulau Roh Kupu-kupu, ia tidak akan pernah menyerah, tidak akan!

  1. dari puisi China