Penjara Bumi, Dunia Neraka.
Di atas Sungai Mata Air Kuning, terdapat kabut darah.
Raja Neraka Er Ha menggenggam kedua tangannya, berjalan biasa dengan gaya, mulutnya mengisap satu batang Lidi Pedas.
Dia melangkah di air darah Sungai Mata Air Kuning.
Setiap langkahnya membuat air memercik.
Mendadak, dari dalam Sungai Mata Air Kuning, sebuah bayangan raksasa menyerbu naik ke langit, membuka mulut dan mengaum ke Raja Neraka. Air darah menuruni sisik-sisik hewan buas itu, membuatnya makin ganas.
Gelombang-gelombang menyebabkan helai-helai rambut Raja Neraka Er Ha berkibar. Memegang Lidi Pedas di mulut, dia melihat ke arah hewan buas, mengernyitkan hidungnya.
Sesaat kemudian, Raja Neraka Er Ha melepaskan aura hebat.
Auranya membeku, memadat di belakang Er Ha.
Begitu bayangan itu muncul, langit Dunia Neraka berawan gelap, bergulung dan bergelora.
Hewan buas raksasa itu terkejut.