Darah membasahi langit. Bau darah yang pekat tersebar.
Chu Changsheng menggeliat, bangkit dari tanah. Seluruh tubuhnya bermandikan darah, penuh dengan lubang berdarah. Beberapa lubang bahkan menembusi tubuhnya, memperlihatkan tulang-tulangnya yang putih.
Biar bagaimanapun, dia adalah seorang pendekar Maha Kuasa. Walaupun tubuhnya ditembusi dan berlubang-lubang berdarah, matanya masih dingin dan tajam. Dia bangkit, menatap tajam seperti listrik ke arah dua sosok yang melayang di langit.
Tanah Suci Mata Air Surgawi dan Tanah Suci Cahaya Bergoyang. Kedua tanah suci ini telah menyerang Lembah Pencinta Makan di saat yang sama. Karena mereka telah mengirimkan keberadaan Maha Kuasa kemari, sepertinya Tuhan ingin menghancurkan Lembah Pencinta Makan.
Hati Chu Changsheng sepertinya terasa lelah. Kekuatan Lembah Pencinta Makan perlahan turun. Dan sekarang, orang-orang datang ke depan pintu untuk mempermalukan mereka.