Bu Fang membawa Pisau Dapur Tulang Naga di bahunya, melihat ke bangkai Taotie Putih di tanah.
Dia tiba-tiba merasa bersemangat. Taotie Putih ini adalah bahan masakan dengan tingkat tertinggi yang pernah dia temukan, jadi tentu saja, dia berpikir seperti apa kira-kira rasanya.
Bu Fang berpikir karena Taotie Putih katanya makan banyak sekali, dagingnya pasti lezat dan bergizi tinggi.
Ujung-ujung mulutnya naik menjadi sebuah seringai.
Sementara itu, jiwa Taotie Putih dan jiwa Taotie Hitam saling menyerang satu sama lain di ruang hampa. Karena mereka berdua dalam bentuk jiwa, mereka sama-sama kuat.
Karena jiwa Taotie Putih baru saja meninggalkan badan, ia berada dalam kondisi puncak. Dan, di saat yang sama, walaupun jiwa Taotie Hitam telah dikurung dalam waktu lama, jiwanya lebih halus dan menjadi sangat mengancam.
Mereka berdua sepertinya memiliki kekuatan yang sama.
Tentu saja, Bu Fang tidak peduli dengan pertarungan dua jiwa itu.