"Baiklah, Yang Mulia."
Dayang itu cantik laksana bunga yang sedang mekar. Dia mengenakan gaun berwarna biru, yang kulitnya yang bercahaya seperti porselen, wajah ovalnya, dan tubuhnya yang anggun, menjadi lebih jelas. Dia perlahan membungkuk kepada Pangeran Aulian Mata Air Surgawi, lalu melangkah ke dalam hujan yang turun.
Beberapa Prajurit Berbaju Zirah Emas mengikuti si dayang dari belakang, berjalan ke kejauhan, perlahan menghilang.
"Chi Kecil, mari kita pergi."
Pangeran Aulian Mata Air Surgawi melihat sampai bayangannya menghilang. Dia merapikan satu helai rambut di dahinya ke samping, perlahan berbicara kepada gadis bergaun merah yang sedang memegang payung kertas minyak untuknya.
Gadis bergaun merah juga sangat cantik. Wajahnya seperti boneka, lembut dan imut-imut, dan matanya yang pintar berkilauan seperti dapat berbicara.