Saat itu masih sore.
Antrean makin lama makin panjang di luar restoran. Setiap orang berfokus pada restoran dengan penantian dalam mata mereka dan mereka berharap gerbang perunggu yang tertutup rapat akan segera terbuka.
Semua orang berdiskusi di antara mereka dengan antusias, dan mereka semua penuh penantian akan masakan Pemilik Bu. Aroma yang memenuhi udara menyebabkan mereka sangat mabuk.
Nangong Wuque terus menciumi udara ketika dia bersandar di gerbang perunggu, mencoba untuk mengintip melalui celah di antaranya. Namun, dia tidak mampu melihat ada apa di balik gerbang.
Gruk gruk ….
Suara yang dalam mulai berdering makin lama makin kencang ….
Tidak lama kemudian, gerbang perunggu perlahan membuka.
Wajah Nangong Wuque yang terpaku pada celah gerbang sesaat terguncang. Dia cepat-cepat melangkah mundur dan ada keinginan terbakar dalam matanya.
Bu Fang bingung dengan pandangan Nangong Wuque yang penuh penantian.