Di dalam Pegunungan Seratus Ribu yang gelap gulita, terdengar suara gemeresik yang memenuhi udara ketika serigala roh tidak terhitung banyaknya muncul dari balik semak-semak. Mata hewan buas roh ini memancarkan sinar hijau yang menyeramkan, mengandung keserakahan, dan nafsu membunuh juga terpancar ketika mereka melotot ke arah Bu Fang.
Di tengah-tengah dedaunan kering yang jatuh di tanah, api besar menari di bawah penggorengan. Bu Fang sedang memasak daging ular dalam penggorengan dan aliran uap panas naik ke angkasa. Nasi Darah Naga, yang juga sedang dimasak dalam penggorengan, memancarkan keharuman yang pekat.
Bu Fang mengeluarkan sendok bermotif biru di dalam salah satu tangannya. Mangkuk yang berisi Bubur Darah Baso Ular Naga dipegang dalam tangannya yang lain. Dia berdiri diam dan memandangi gerombolan serigala roh. Mereka perlahan mengepungnya dari segala arah.