Perkemahan dibangun di antara reruntuhan, dan bayangan tenda-tenda saling tumpang tindih satu sama lain ketika asap naik ke langit. Ketika sinar matahari menyinari tempat ini pemandangan tempat ini menjadi cukup suram.
Di dalam tenda, wajah Tang Yin pucat pasi ketika dia duduk bersila. Energi murni di sekitarnya berfluktuasi ketika dia membuatnya berputar di sekeliling tubuh untuk menyembuhkan luka dalamnya. Dia bukan tandingan pendekar Aliran Perguruan Shura dengan tingkat kultivasinya, karena dia baru saja menerobos ke tingkat Malaikat-Perang.
Setelah beberapa lama, energi murni yang tidak stabil di sekitar tubuhnya kembali masuk ke dalam tubuh. Tang Yin meludahkan satu mulut darah dan wajahnya langsung menjadi lebih pucat lagi.
