Pegunungan Seratus Ribu terbentang di luar jangkauan pandangan cakrawala, dataran yang tidak ada habis-habisnya dengan lapisan-lapisan puncak pegunungan dan perbukitan.
Tiba-tiba, di tengah-tengah pegunungan, terdengar auman seperti guntur. Satu titik hitam terbang dari kejauhan, dan lama-kelamaan menjadi besar ketika melaju dengan cepat.
Titik itu membesar menjadi seekor elang hitam, sangat besar dan mengesankan, bulu-bulu di badannya berkibar dalam kecepatan dewa, berderak dan bersiul. Mata elang itu tajam, memancarkan kilauan yang mengirimkan rasa dingin ke dalam hati
Dengan adanya lenguhan elang yang menggetarkan ke surga tertinggi, Pegunungan Seratus Ribu menggema dan suara burung-burung mengepakkan sayapnya.