Ketika fajar Festival Musim Semi datang, asap membumbung tinggi dari cerobong banyak rumah tangga di dalam kota kekaisaran. Rakyat yang bekerja keras di tahun yang lampau bangun pagi dan mulai menyiapkan sarapan mewah Festival Musim Semi.
Di salah satu gerbang kota kekaisaran, para prajurit yang berjaga menguap dan dengan iri menonton pemandangan dalam kota perlahan menjadi hidup. Walaupun hari itu adalah Festival Musim Semi, para prajurit penjaga masih dengan siaga menunaikan tugas mereka. Walaupun para pemberontak aliran perguruan disabotase oleh kaisar yang lampau, tidak ada yang tahu kapan anggota aliran perguruan yang licik akan menyerang kembali.
Sebagai prajurit penjaga, melindungi negara adalah tugas mereka.
Namun, pikiran mereka saat ini dipenuhi oleh tempat-tempat tidur yang nyaman, istri-istri mereka yang cantik dan anak-anak mereka yang menggemaskan, oh dan juga sarapan pagi panas Festival Musim Semi yang disiapkan oleh para istri mereka.