Chereads / Seni Memasak dari Dunia Lain / Chapter 77 - Sang Putra Mahkota dan Raja Yu

Chapter 77 - Sang Putra Mahkota dan Raja Yu

Di dalam gelas putih porselen, cairan sejernih air dari mata air pegunungan alpine perlahan bergerak maju mundur. Aroma yang pekat-dengan wangi yang memabukkan, melayang di sekitar lubang hidung seseorang-terpancar dari gelas arak.

Raja Yu menggoyangkan arak dalam gelas. Ketika dia mencicipi arak, kematangan dan rasa pedas meledak di dalam mulutnya menyebabkan seluruh pori-pori di tubuhnya bergetar. Ini adalah pertama kalinya dia minum arak yang sangat lezat. Arak ini jauh lebih enak bila dibandingkan dengan Arak Minuman Dewa Penuh Perhiasan dari istana kekaisaran.

"Sesuai harapan dari restoran yang dapat membuat ayah sendiri datang. Hanya arak ini saja mampu membuat para pelanggan menetap di restoran ini," keluh Raja Yu. Ini adalah pertama kalinya dia datang ke restoran Bu Fang. Dulu dia hanya mendengar isu. Kali ini, setelah datang sendiri dan mengalaminya sendiri, dia akhirnya mampu mengalami pesona masakan restoran ini.

Araknya adalah arak lezat. Masakannya adalah masakan lezat.

Iga Asam Manis yang berwarna merah oranye dan uap pekat yang ditemani keharuman daging seperti lukisan indah dan memikat hati.

Di jalan masuk menuju jalan kecil, sang putra mahkota sedang berjalan dengan kedua tangan di belakang punggungnya dan kepalanya tegak. Xushi hanya satu-satunya yang mengikutinya. Ekspresinya serius sambil membawa sebuah kandang besi dengan satu tangan.

"Hmm?" Bu Fang, yang baru saja keluar dari dapur, dengan bingung melihat ke arah pintu masuk. Dia melihat putra mahkota dan Xushi yang langsung meletakkan kandang besi di lantai setelah mereka memasuki restoran.

"Pemilik Bu, saya datang lagi," kata putra mahkota sambil tertawa tertahan sambil menatap Bu Fang lekat-lekat.

Jika Bu Fang mampu memasak Masakan Berkhasiat, kesehatan sang kaisar akan membaik. Maka, sebagai orang yang mempersembahkan Masakan Berkhasiat, sang kaisar pastinya akan lebih menyayangi Ji Chengan. Posisinya sebagai putra mahkota akan lebih mantap dan dia akan memiliki lebih banyak keunggulan dibandingkan dengan saudara-saudara laki-lakinya.

Ketika dia sedang memikirkan hal ini, sang putra mahkota menjadi semakin antusias kepada Bu Fang, yang dapat memasakan Masakan Berkhasiat.

Sang putra mahkota mengangkat tangannya dan memegang kain penutup kandang besi. Dengan satu tarikan langsung, isi kandang terlihat.

Seekor Ayam Pheonix Darah dengan bulunya yang berwarna merah darah berdiri dengan tenang di dalam kandang. Matanya berputar-putar di dalam kelopaknya.

"Ayam Pheonix Darah?" Bu Fang sedikit tertegun. Lalu, dia melihat ke arah putra mahkota dengan aneh. Dia tidak menyangka bahwa sang putra mahkota benar-benar bersusah payah menangkap seekor Ayam Pheonix Darah.

"Betul sekali, tentu saja Pemilik Bu mengenali Ayam Pheonix Darah ini. Namun, apakah kamu ingat apa yang kamu katakan sebelumnya?" kata putra mahkota sambil tersenyum.

Bu Fang tanpa ekspresi berjalan mengelilingi kandang besi satu kali. Dia dengan saksama memeriksa Ayam Pheonix Darah dan otomatis membandingkannya dengan ayam yang disiapkan oleh sistem. Dia menemukan bahwa Ayam Pheonix Darah yang disiapkan oleh putra mahkota lebih buruk kualitasnya.

"Semua bahan dan bumbu yang disediakan oleh sistem adalah yang terbaik kualitasnya dan melewati pemilihan hati-hati. Mereka merupakan bahan dan bumbu kualitas tertinggi di antara varietas utama," suara sistem yang serius terdengar di dalam pikiran Bu Fang.

Bu Fang mengangguk. Dia percaya bahwa bahan dan bumbu yang disediakan oleh sistem pastinya adalah yang terbaik.

Dia telah setuju untuk memasak Sup Ayam Pheonix Bumbu Sage untuk putra mahkota jika bahan dan bumbu disediakan.

"Bagaimana dengan Tanaman Obat Sage dan bahan tanaman obat lainnya?" tanya Bu Fang.

Mata putra mahkota tiba-tiba bersinar. Dengan melambaikan tangannya, sebuah tas kulit berisi bahan tanaman obat muncul di tangannya dan dia memberikannya kepada Bu Fang.

Tanaman Bumbu Sage Surgawi disimpan dalam kotak kayu elok yang hati-hati diberikan juga kepada Bu Fang.

Tanaman Bumbu Sage Surgawi harganya mahal sekali dan nilainya setara dengan Ayam Pheonix Darah. Lagi pula, tanaman ini sangat sukar diperoleh karena hanya tumbuh di dalam Tanah Liar. Area itu adalah area yang menyeramkan karena banyak sekali hewan buas roh tingkat tinggi. Bahkan seorang pendekar tingkat tujuh Malaikat-Perang mungkin akan mati jika masuk ke dalam area itu.

Namun, karena Tanaman Bumbu Sage Surgawi hanya merupakan tanaman obat tingkat lima, tanaman itu masih tumbuh di area terluar Tanah Liar. Maka putra mahkota masih bisa mendapatkannya dengan mengeluarkan uang yang banyak.

Menerima Tanaman Obat Sage yang tidak terlalu baik kualitasnya, Bu Fang mengangguk dan berkata dengan mudah, " Memasak Sup Ayam Pheonix Bumbu Sage membutuhkan waktu lama. Jam operasional restoran hari ini hampir berakhir. Datanglah pagi-pagi sekali besok untuk mengambil Masakan Berkhasiat. Karena Anda menyiapkan bahan dan bumbu sendiri, Anda diperbolehkan membawa pulang masakan ini."

Senyuman di wajah putra mahkota membeku ketika dia berpikir, "Kamu tidak dapat memasaknya hari ini? Hanya karena jam operasional telah berakhir?"

"Pemilik Bu, saya benar-benar membutuhkan Sup Ayam Pheonix Bumbu Sage ini. Dapatkah kamu memasaknya sekarang juga?" tanya putra mahkota sambil berkerut. Bahan dan bumbu ini memakan banyak tabungannya. Dia ingin melihat sendiri saat Bu Fang memasak masakan ini, jika tidak dia tidak akan merasa tenang.

Bu Fang menoleh ke arah putra mahkota dan berkata, "Masakan Berkhasiat ini tidak sederhana seperti yang Anda pikirkan. Banyak teknik yang diperlukan dan saya perlu konsentrasi. Jika Anda tidak percaya, Anda dapat pulang dan bertanya kepada koki istana."

"Jujur saja, kualitas bahan dan bumbu yang Anda siapkan termasuk kualitas biasa. Saya tidak tertarik terhadapnya. Namun, saya tidak suka jika ada orang lain yang meragukan kemampuan saya. Ini adalah pertama kalinya, maka saya akan memaafkan Anda. Namun, jika ada lain kali, Anda dapat membawa pulang bahan dan bumbu," kata Bu Fang tanpa ekspresi ketika acuh tak acuh melihat ke arah putra mahkota.

Ji Chengan sangat marah! Siapa yang berani berbicara dengan sikap seperti itu di dalam kekaisaran ini! Dan bahkan berani mengancam dia!

"Kamu . . ." Sang putra mahkota mengambil napas dalam. Ketika dia berpikir tentang latar belakang restoran dan keterampilan memasak Bu Fang juga tentang Masakan Berkhasiat yang ajaib, ujung mulutnya melebar menjadi sebuah senyum ketika dia menahan amarah.

"Saya tidak meragukan Pemilik Bu. Baiklah, saya akan mengirim seseorang untuk mengambilnya besok. Saya harap Pemilik Bu tidak mengecewakan saya," kata putra mahkota.

"Hahaha !"

Baru saja putra mahkota selesai berbicara, terdengar suara tertawa yang dipenuhi nada mengejek yang datang dari dekat situ.

Putra mahkota sedikit berkerut ketika dia melihat ke arah sumber suara tawa dan langsung melihat Raja Yu.

Raja Yu mengangkat gelas dan menghabiskannya. Lalu dia berdiri dan berjalan menuju putra mahkota dengan senyum ramah tergambar di wajahnya seperti seorang sarjana yang berpendidikan tinggi.

"Kakak laki-lakiku yang tersayang, saya tidak menyangka akan bertemu denganmu di sini. Ck, ck, ck. Apakah kamu datang kemari untuk meminta Pemilik Bu memasak Masakan Berkhasiat? Ini untuk memanjangkan . . . umur ayah, bukan?"

Pupil mata baik putra mahkota dan Xushi sama-sama berkerut. Sebelumnya, perhatian mereka tercurah kepada Bu Fang, maka mereka tidak menyadari bahwa Raja Yu berada di dalam restoran juga.

"Bagaimana mungkin dia berada di sini?!" Sang putra mahkota merasa gelisah dan murka!

Sang putra mahkota mendadak menoleh ke arah Xushi dengan pandangan penuh arti di matanya. Tubuh Xushi menggigil ketika dia dengan ketakutan mundur satu langkah dan membungkuk ke arah putra mahkota.

"Hahaha! Kebetulan sekali, saudara laki-laki kedua. Sepertinya kamu juga tertarik dengan masakan Pemilik Bu." Seulas senyum tergambar di wajah putra mahkota ketika dia mengangguk ke arah Raja Yu.

Raja Yu, Ji Chengyu, adalah seorang pendekar level akhir tingkat lima Raja-Perang. Dia hanya selangkah lagi untuk menjadi serang Kaisar-Perang. Di antara tiga pangeran, tingkat kultivasinya adalah yang tertinggi.

Walaupun sang putra mahkota, Ji Chengan, dan pangeran ketiga, Ji Chengxue, adalah tingkat lima Raja-Perang juga, mereka baru berada di tingkat awal. Bila dibandingkan dengan Raja Yu, mereka jauh lebih rendah.

"Memang, masakan Pemilik Bu benar-benar lezat dan araknya adalah yang terbaik di dunia. Kakak, kamu harus mencobanya jika kamu ada kesempatan." kata Raja Yu sambil tertawa tertahan dan meletakkan beberapa kristal di atas meja lalu berjalan perlahan meninggalkan restoran.

Senyum di wajah putra mahkota perlahan menghilang ketika dengan suram dia memandang sosok Raja Yu menghilang di jalan kecil.

Dengan tingkat kultivasi tinggi dan memiliki pendukung setengah dari seluruh pejabat istana, adik laki-lakinya, Ji Chengyu, adalah kompetitor utama putra mahkota dan sumber kegelisahannya.

"Pemilik Bu . . . Kamu benar-benar tidak dapat memasaknya hari ini?" tanya putra mahkota sambil menoleh kepada Bu Fang.

"Saya tidak bisa," jawab Bu Fang dengan mudah sambil berbalik tanpa ekspresi dan duduk di sebuah kursi. "Sebagai tambahan, biaya memasak masakan ini adalah lima puluh kristal. Jangan lupa membayar."

"Lima puluh kristal?" Putra mahkota menyipitkan matanya. Dengan melambaikan tangan, kristal muncul di atas meja. Lalu, dia berbalik dan pergi ke luar restoran dengan marah. Sebagai putra mahkota, dia tidak kekurangan uang.

Xushi menghela napas ketika dia mengikuti sang putra mahkota dengan kerutan di wajahnya.

Tidak lama, sosok mereka pun menghilang di jalan kecil.

"Baiklah, Xiaoyi, jam operasional hari ini telah berakhir." Bu Fang berdiri dan menepuk kepala Ouyang Xiaoyi. Setelah mengantarnya ke luar, dia mengambil kandang besi dan membawanya masuk ke dapur.