Keberadaan Kim dan Akira, mereka berdua menunggu Rembulan kembali.
"Hah, kamu sedang apa kemari? Kamu tidak seriuskan bahwa dirimu diajak olehnya?" ucap Kim.
"Hah, ya tentu saja aku serius. Dia memintaku menunggu di tempat biasa, tapi seseorang mengatakan padaku bahwa dia pergi bersama teman-temannya. Jadi aku datang kemari dan kebetulan bertemu dengannya. Kamu sendiri apakah kamu diajak olehnya?"
"Ya tentu saja, dia yang memintaku!"
"Hah, menyebalkan sekali! Mengapa dia mengajak kita berdua? Mengapa tidak hanya aku atau kamu?"
"Entahlah, aku harap di punya sesuatu untuk kita"
"Aku heran mengapa dia menerima pria sepertimu? Dia selalu mengatakanmu menyebalkan, dan kita memang tidak pernah akur!"
"Ya, aku tidak akan menyangka akan bersaing denganmu. Hah, aku gak akan menyerah!"
"Ya memang siapa yang memintamu menyerah. Hah!" tatapan tajam Kim.
Sementara Akira membalas tatapan tajam itu, ia hanya tersenyum manis.