Aku segera turun dari tubuhnya, dan dia mulai memanggil naganya. Dengan kekuatan yang dia miliki dan keterkaitan dirinya dengan naga. Akira hanya perlu memanggil naganya dengan menggeluarkan cahaya kecil dari tangannya, cahaya sihir yang dapat terbang ke angkasa. Cahaya pemanggil naga.
Tidak lama kemudian, angin kencang datang. Ia menghancurkan pepohonan, dedaunan pun berjatuhan. Perlahan-lahan anginnya semakin kencang, dan terlihatlah naga besar telah menuju kemari. Ia merendahkan dirinya dan turun di hadapan Akira. Naga itu menundukan kepalanya di hadapan Akira, Tuannya. Naga bewarna coklat hitam, dengan permata besar di kepalanya, bersayap dan ekor panjang. Ia memiliki wajah yang garang hingga membuatku bersembunyi di belakang Akira begitu menatapnya.
Akira tersenyum manis, melihat tingkah Rembulan yang bersembunyi di belakangnya.
"Hem, tadi katanya tidak takut sekarang bersembunyi!"ucap Akira
"Ya maaf, dia terlihat garang sekali!"jawabku