intaintan

"Fajar datang menjemput kita menuju cerahnya hari. Sementara senja mampir menghantarkan malam gelap nan sunyi. Jadi ... kamu suka fajar atau senja?"

Andai bisa ingin sekali ia tanyakan hal itu pada dia. Sayangnya, semua hanya ada dalam batas angan, alias halu!

Ia selalu menunggu fajar tiba, walau dinginnya pagi nyaris membekukan tubuh. Menyusuri jalan lenggang kala pagi. Menatap awas jalanan, menanti kalau-kalau sebuah sepeda melintas. Bukan sepedanya, lebih tepat si Pengemudinya lah yang ia nanti. Berharap kelak si Pengemudi mau mampir walau sejenak. Berbincang mengenai kelanjutan selembar kertas.

Akankah si Pengemudi pada akhirnya akan mampir? Mungkinkah ia datang lalu memutuskan untuk menetap, atau tetap menjadi dua orang asing di jalanan hening berlatar fajar?

Table of Meet You After Sunrise

Table of contents

Volume 1